Reporter: Emir Yanwardhana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Menurunnya penjualan otomotif sepanjang tahun 2015, juga terjadi pada penjualan mobil taksi. Hal ini disebabkan dari tertundanya ekspansi perusahaan taksi yang beberapa bulan terakhir mengerem pembelian armada.
Melirik data yang dilansir oleh Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil sedan taksi selama 11 bulan tahun ini baru mencapai 5.144 unit. Angka tersebut turun sebanyak 29,87% jika dibandingkan November tahun 2014 yang mencapai 7.335 unit.
Data yang sama juga menunjukkan, hingga November 2015, penjualan mobil taksi terbanyak masih datang dari merek Limo mencapai 4.883 unit. Namun jika dibandingkan tahun lalu, angka penjualan mobil niaga Toyota ini turun 27,08% dari pencapaian tahun lalu yang mencapai 6.697 unit.
Menurut Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo, penjualan mobil niaga, termasuk taksi, memang mengalami penurunan pasar. Hal ini terkait dengan lesunya bisnis otomotif akibat kondisi perekonomian yang melambat mulai pertengahan tahun ini.
”Biasanya pembelian taksi itu terjadi pada pertengahan tahun,” ungkapnya kepada Kontan Selasa (15/12) kemarin.
Rahmat menambahkan, sebelum kondisi perekonomian membaik, tentunya banyak pengusaha taksi yang menahan diri untuk membeli armada baru. Namun di tahun 2016, Rahmat optimistis pasar taksi akan mengalami pertumbuhan seiring dengan tumbuhnya perkonomian nasional.
Sementara itu, kenaikan penjualan taksi dialami produsen mobil asal Korea Selatan, KIA. Dengan jenis mobil Cerato, hingga November lalu, KIA sudah berhasil membukukan penjualan sebanyak 233 unit.
Kondisi ini menjadikan KIA sebagai produsen mobil taksi kedua terbanyak pada tahun ini. Padahal, pada tahun 2013, KIA belum bisa menjual satu unit pun mobil taksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News