kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

Pasaraya selesaikan proyek perkantoran Sentraya


Kamis, 30 Oktober 2014 / 07:30 WIB
Pasaraya selesaikan proyek perkantoran Sentraya
ILUSTRASI. Kode Redeem FF Hari ini 17 Mei 2023, Skin Gloo Wall hingga Emote Termasuk Reward


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Alatif Corporation sepertinya siap kembali mengembangkan layar bisnis. Grup usaha yang dulu berjaya saat mengelola pusat perbelanjaan Pasaraya itu memilih serius menggarap bisnis properti. Proyek properti perdana mereka hampir rampung dan siap beroperasi. 

Proyek perdana itu adalah gedung perkantoran bernama Menara Sentraya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Alatif Corporation melalui PT Pasaraya International Hedonisarana sudah menggagas proyek itu sejak 2012. Proyek itu menyedot investasi US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun.

Nah, proyek yang didesain oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil itu ada di atas lahan 8.605 meter persegi (m²) dengan luas ruang perkantoran 52.072 m². Proyek ini memasuki tahap topping off pada Rabu (29/10). Targetnya, pembangunan benar-benar rampung pada Maret 2015.

Pasaraya International mendapuk Menara Sentraya sebagai proyek percontohan sebelum menggarap proyek properti lain. "Mudah-mudahan proyek ini sukses sehingga tahun depan kami bisa masuk ke bisnis apartemen," ujar Chief Executive Officer Pasaraya International Hedonisarana Ahmad Dipo Ditiro kepada KONTAN, Rabu (29/10).

Beberapa proyek properti yang bakal dibangun pasca Menara Sentraya adalah apartemen, hotel dan mal. Pasaraya International sudah menyiapkan lahan seluas dua hektare (ha) di Jakarta Selatan untuk merealisasikan rencana turunannya itu.

Pasaraya International berencana mengawali pembangunan aneka proyek properti pada pertengahan 2015 lewat proyek apartemen. Sayang Dipo belum mau berbagi informasi alokasi dana pembangunan proyek tersebut.

Sejauh ini, proses pembangunan apartemen baru mencapai tahap studi awal. "Kami sudah studi volume dan membuat master plan. Sekarang sedang studi mendalam saja karena kami mesti lihat market tahun depan seperti apa," ujar Dipo, putra Abdul Latief, pemilik Alatif Corporation.

Selain berencana membangun aneka proyek properti di Ibu Kota, Pasaraya International juga mengincar pembangunan properti di luar kota. Namun, saat ini hanya sebatas itu informasi yang bisa dibocorkan oleh manajemen.

Sementara itu, untuk proyek properti perdana mereka, Menara Sentraya, Pasaraya International mengklaim sudah melego sekitar 88% dari 49.000 m² ruang kantor. Penjualan ini adalah hasil yang didapat sejak soft launching pada April 2012 silam.

Selain menjual, Pasaraya juga menyewakan ruang kantor seluas 21.000 m². Hingga Oktober 2014, ruang kantor yang tersewa 7.000 m². Penyewanya tiga perusahaan yang masing-masing bergerak di sektor minyak dan gas, barang konsumsi dan periklanan. 

Menurut Dipo, saat soft launching harga jual ruang kantor sebesar Rp 40 juta per m² dan saat ini sudah naik menjadi Rp 45 juta per m². Sementara harga sewa kantor saat ini Rp 280.000 per m² per bulan. "Harga jual tersebut sudah naik 30% dari harga normal, setelah proyek ini topping off," ujar Dipo.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×