kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasca holding PTBA menambang ke luar negeri


Senin, 05 Desember 2016 / 11:22 WIB
Pasca holding PTBA menambang ke luar negeri


Reporter: Andy Dwijayanto, Pratama Guitarra | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk / PTBA tak sabar ingin segera bergabung ke dalam holding usaha bersama PT Indonesia Asahan Aluminium atau Inalum, PT Aneka Tambang Tbk dan PT Timah Tbk. Mimpi sudah mereka gantung, yakni mengakuisisi tambang di luar negeri.

Bukit Asam melihat, ekspansi ke luar negeri adalah keniscayaan. Kalkulasi mereka, kemampuan finansial dan posisi tawar bisnis bisa makin kuat pasca bergabung dalam holding. Malah Arvyan Arifin, Direktur Utama PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yakin benar bahwa tidak ada dampak negatif dari penggabungan BUMN terhadap Bukit Asam.

Hanya saja, sejauh ini belum ketahuan detail rencana akuisisi tambang di luar negeri. Alih-alih membeberkan rencana, mereka menyatakan jika minat ekspansi di dalam negeri tak lantas surut.

Bukit Asam mengincar akuisisi tambang batubara di Kalimantan. Pertimbangan mereka, fasilitas infrastruktur di Kalimantan lebih mendukung ketimbang Sumatra. "Sumatra harus repot angkut pakai kereta api, kalau di Kalimantan kan tinggal angkut naik tongkang saja," beber Arvyan kepada KONTAN, Selasa (29/11).

Asal tahu saja, Bukit Asam sudah memiliki tambang di Sumatera Selatan dan Riau. Pengangkutan batubara di Sumatra mengandalkan kereta api milik KAI. Masalahnya, kapasitas pengangkutan kereta KAI terbatas.

Karena itu, Bukit Asam merasa tak bisa memaksimalkan volume produksi karena harus menyesuaikan dengan kapasitas angkut. Sementara di Kalimantan, perusahaan ini membayangkan, pengangkutan batubara dengan kapal tongkang bakal lebih mendukung target produksi.

Adib Ubaidillah, Sekretaris Perusahaan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, memperkirakan, realisasi pembentukan holding akan berlangsung pada awal tahun 2017.

Sosialisasi internal dan eksternal Bukit Asam sudah selesai. Perusahaan tambang plat merah ini juga sudah menyampaikan rencana kerja ke Inalum yang kelak menjadi pemimpin holding.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×