Reporter: Fitri Nur Arifenie |
JAKARTA. PT Pertamina (Persero) dipastikan akan melakukan impor Liquified Petroleom Gas (LPG) sebesar 2,4 juta metrik ton pada tahun ini. Menurut Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga, Hanung Budya, impor LPG tersebut karena surat dari BP Migas yang menyebutkan bahwa Pertamina tidak lagi mendapatkan pasokan gas dari Lapangan Bontang.
Pertamina harus memenuhi kekurangan kebutuhan LPG tersebut dari impor. “Dari 2,4 juta metrik ton, kita sudah ada kesepkatan dengan Petrodex sebesar 1,2 juta metrik ton sedangkan sisanya akan dicari dari perusahaan lain,” ujar Hanung Budya, Selasa (12/11).
Hanung menyebutkan, dalam surat BP Migas yang diterima oleh Pertamina menyebutkan sudah tidak ada lagi kelebihan gas yang bisa digunakan untuk Pertamina. Tahun lalu, Pertamina memang menyerap LPG dari lapangan Bontang. Kelebihan gas yang ada di Lapangan Bontang yang mencapi 5 hingga 6 kargo tersebut dimanfaatkan untuk LPG.
Tahun lalu, Pertamina mendapatkan pasokan LPG dari Bontang sebesar 240 metrik ton (MT). “Tahun lalu memang ada kelebihan tapi tahun ini sepertinya tidak ada,” lanjut dia.
Pertamina memproyeksikan kebutuhan LPG pada tahun ini mencapai 4.338.776 Metric ton (MT). Dari jumlah tersebut sekitar 3.077.000 MT untuk kebutuhan elpiji bersubsidi dalam negeri. Sedangkan sisanya untuk kebutuhn elpiji non subsidi dalam negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News