kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pasokan kelapa diprediksi meningkat 20% di tahun ini


Minggu, 14 Januari 2018 / 18:44 WIB
Pasokan kelapa diprediksi meningkat 20% di tahun ini
ILUSTRASI. PENGIRIMAN BUAH KELAPA


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri pengolahan kelapa dalam negeri memperkirakan produksi olahan kelapa akan meningkat. Hal ini didukung oleh peningkatan produksi kelapa serta permintaan pasar yang turut meningkat.

Wakil Ketua Umum Himpunan Industri Pengolahan Kelapa Indonesia (HIPKI), Amrizal Idroes mengatakan, tahun ini produksi kelapa dalam negeri akan meningkat 15%-20% lantaran cuaca yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Menurutnya, produksi kelapa tahun lalu menurun akibat musim kering yang berlangsung sejak 2015-2016.

Meskipun pasokan kelapa tahun ini membaik, namun produksi ini belum bisa memenuhi kapasitas produksi industri pengolahan kelapa. Terlebih, tahun ini kebutuhan bahan baku untuk indstri diperkirakan meningkat 20%-25%.

Kebutuhan industri nasional kira-kira 12 miliar-13 miliar butir. Menurut Kementerian Pertanian, produksi kelapa nasional sekitar 14 miliar butir. Angka tersebut belum dikurangi ekspor dan kebutuhan rumah tangga, hotel, dan lainnya.

"Asumsinya, kapasitas produksi industri yang digunakan baru 85%-90%,” ujar Amrizal kepada Kontan.co.id, Minggu (14/1).

Pasokan kelapa yang meningkat, turut mendorong harga kelapa di tingkat petani relatif lebih murah. Karena itu, menurut Amrizal, industri memanfaatkan hal ini. Dia memperkirakan produksi minyak kelapa (CNO) bisa meningkat 5%-10% sementara produksi desiccated coconut (DC) atau kelapa parut kering bisa mencapai 25%.

Amrizal bilang, Indonesia memiliki peluang untuk meningkatkan volume ekspor, terutama produk DC karena Sri Langka sebagai salah satu pemasok DC menghadapi masalah produksi kelapa di dalam negerinya. Itu menyebabkan Sri Lanka tidak bisa memenuhi kebutuhan negara lain.

Sayangnya, Amrizal berpendapat tahun ini industri minyak kelapa domestik akan mengalami tekanan. Hal ini dikarenakan produksi CNO bahkan minyak sawit yang meningkat, membuat harga CNO turut menurun. “Kalau harga CPO masih bagus, maka CNO masih tertekan. Kecuali, ada diversifikasi produk CNO, jadi yang dijual bukan hanya crude oil, tetapi produk turunan CNO,” ujar Amrizal.

Amrizal mengungkap, kebutuhan industri akan kelapa terus meningkat setiap tahun. Karena itu, pemerintah harus serius memperbaiki di sektor hulu sehingga bahan baku tetap terjamin. Walaupun produksi kelapa tahun ini meningkat, namun tren produksi kelapa di Indonesia masih menurun.

"Karena itu, peremajaan harus gencar dilakukan. Jumlah areal perkebunan kelapa yang harus diremajakan saja sudah mendekati 500.000 ha,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×