kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasokan padi ke gudang penggilingan membaik, harga gabah masih tinggi


Selasa, 20 Maret 2018 / 17:55 WIB
Pasokan padi ke gudang penggilingan membaik, harga gabah masih tinggi
ILUSTRASI. Petani panen padi


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Panen sudah mulai berlangsung sejak Februari. Pasokan beras ke gudang penggilingan pun semakin membaik. Namun, harga gabah belum menunjukkan penurunan.

Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso mengatakan harga beras yang tinggi ini disebabkan adanya fleksibilitas pembelian beras Bulog sebesar 20%.

“Pedoman yang digunakan petani dan pelaku bisnis itu adalah harga beli Bulog. Kalau fleksibilitas dinaikkan, harga pasti naik,” ujar Sutarto kepada Kontan.co.id, Selasa (20/3).

Menurut Sutarto, harga gabah sangat bervariasi. Harga tersebut ditentukan oleh varietas dan kualitas beras. Menurutnya ada harga gabah yang Rp 4.200 per kg hingga Rp 5.000 per kg.

Sutarto menambahkan, harusnya Maret merupakan saat panen raya dan harga dapat ditekan, namun sepanjang fleksibilitas ini ditetapkan, maka harga gabah tidak akan bisa ditekan.

Beras pun sudah mulai memasuki gudang-gudang Bulog maupun penggilingan pada Maret. Sutarto bilang, masuknya beras ini ke gudang setelah kebutuhan beras di pasar terpenuhi pada Februari. “Februari masuk ke pasar terlebih dahulu karena pasokannya kosong,” ujar Sutarto.

Menurut Sutarto, pemerintah harus tegas dalam mengambil keputusan. Bila memang harga beras diinginkan turun, maka fleksibilitas harus dicabut, kecuali pemerintah menginginkan harga yang ada saat ini bertahan.

Dia pun berpendapat peraturan terkait fleksibilitas dan Harga Eceran Tertinggi (HET) harus seimbang. “Kalau tidak seimbang, ya sudah cabut saja,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×