kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pasokan turun, harga minyak ICP September 2021 naik jadi US$ 72,20 per barel


Rabu, 06 Oktober 2021 / 12:00 WIB
Pasokan turun, harga minyak ICP September 2021 naik jadi US$ 72,20 per barel
ILUSTRASI. Anjungan pengeboran?migas PT?Pertamina Hulu Mahakam.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berdasarkan hasil perhitungan Formula Indonesian Crude Price (ICP) alias harga minyak mentah Indonesia, harga rata-rata ICP minyak mentah Indonesia bulan September 2021 ditetapkan US$ 72,20 per barel, atau naik sebesar US$ 4,40 per barel dari US$ 67,80 per barel pada Agustus 2021.

"Harga rata-rata minyak mentah Indonesia untuk bukan September 2021 ditetapkan sebesar US$ 72,20 per barel," demikian dikutip dari Keputusan Menteri ESDM Nomor 192.K/HK.02/MEM.M/2021 tentang Penetapan Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan September 2021, Rabu (6/10).

Adapun, Kepmen ESDM ini telah diteken Menteri ESDM Arifin Tasrif tanggal 4 Oktober 2021 lalu. Sementara harga rata-rata ICP SLC sebesar US$ 72,25 per barel, naik sebesar US$ 4,26 per barel dari US$ 67,99 per barel.

Dikutip dari Executive Summary Tim Harga Minyak Indonesia, beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, antara lain penurunan pasokan minyak.

Baca Juga: SKK Migas targetkan tingkat reserve replacement ratio capai 240% pada akhir tahun

Tercatat, sejumlah penyebabnya yakni berhentinya aktivitas produksi minyak mentah di kawasan Teluk Meksiko AS akibat Badai Ida dan Badai Tropis Nicholas yang berdampak pada potensi kehilangan pasokan minyak mentah mencapai 30 juta barel.

Kemudian, terganggunya pasokan minyak mentah dari Libya akibat adanya unjuk rasa yang menutup terminal ekspor minyak mentah dari negara tersebut. Selain itu, OPEC melalui publikasi di bulan September 2021, menurunkan proyeksi pasokan minyak mentah tahun 2021 dari negara Non OPEC sebesar 0,15 juta barel per hari menjadi 63,85 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

Di sisi lain, IEA melalui laporan bulan September 2021, telah terjadi penurunan pasokan minyak dunia di bulan Agustus 2021 sebesar 540 ribu barel per hari menjadi 96,1 juta barel per hari.

Penyebab lainnya, OPEC melaporkan proyeksi permintaan minyak mentah dunia di tahun 2021 sebesar 96,68 juta barel per hari, naik 0,11 juta barel per hari dibandingkan proyeksi pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Harga dan pasokan EBT akan menjadi penentu target 51,6% EBT dalam RUPTL 2021-2030

"Peningkatan drastis harga gas alam global menjelang musim dingin akibat kurangnya pasokan gas alam sehingga minyak mentah menjadi energi substitusi dan diperkirakan dapat meningkatkan permintaan minyak mentah sebesar 550 ribu barel per hari," demikian dilaporkan Tim Harga Minyak Indonesia.

Selain itu, berdasarkan laporan Energy Information Administration (EIA) terjadi penurunan stok minyak mentah, gasoline dan distillate di Amerika Serikat dibandingkan periode yang sama pada bulan sebelumnya dengan rincian sebagai berikut, stok minyak mentah turun sebesar 6,9 juta barel menjadi 418,5 juta barel, stok gasoline turun sebesar 5,4 juta barel menjadi 221,8 juta barel serta stok distillate turun sebesar 7 juta barel menjadi 129,7 juta barel.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×