Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Perusahaan pelat merah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yakni PD Dharma Jaya berencana untuk membangun peternakan sapi sendiri di Nusa Tenggara Timur (NTT). Langkah ini sebagai upaya Pemprov DKI untuk menjaga ketersediaan daging sapi di Jakarta.
Direktur Utama PD Dharma Jaya, Marina Ratna Dwi Kusumajati mengatakan, DKI hanya mendapat pasokan daging sapi sekitar 3% - 5% dari total produksi di Indonesia. Karena itu, pemerintah DKI pun melakukan impor daging sendiri. Melihat ketergantungan impor daging sapi yang cukup tinggi, maka PD Dharma Jaya berencana membangun peternakan yang tepatnya berada di desa Fatuteta.
Total investasi yang akan digelontorkan oleh PD Dharma Jaya untuk proyek ini mencapai Rp 37 miliar. Rina mengatakan, pembangunan peternakan ini adalah langkah awal untuk mengatasi ketergantungan impor daging sapi. Di samping itu, agar kebutuhan daging sapi ibukota bisa terpenuhi secara mandiri.
"Saat ini, proyek tersebut baru sampai tahap lelang untuk masterplan juga masih ditelusuri studi kelayakannya," terang Rina. Sembari menunggu proyek peternakan di NTT berjalan, PD Dharma Jaya masih menjaga pasokan daging sapi lewat impor dari Australia.
Proyek peternakan ini diharapkan mampu menyokong 30% kebutuhan daging sapi di ibukota selama 10 tahun. Jika proyek ini berhasil maka akan kembangkan ke daerah lain. Rina memastikan bahwa persediaan daging sapi Ibukota hingga akhir tahun masih aman. Sebagai informasi, kuota impor daging sapi DKI Jakarta tahun 2016 mencapai 500 ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News