kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pebisnis farmasi tetap agresif ekspansi


Senin, 31 Juli 2017 / 10:20 WIB
Pebisnis farmasi tetap agresif ekspansi


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Kendati banyak pelaku industri mengeluhkan daya beli konsumen yang tengah menurun, tampaknya, perusahaan farmasi masih anteng. Selain terus mengerek produksi, perusahaan farmasi tetap getol penetrasi pasar hingga ke mancanegara.

Sebut saja PT Kimia Farma Tbk (KAEF) yang baru saja membuka puluhan gerai apotek di Arab Saudi. Lewat kerjasama penyertaan modal dengan perusahaan Al Dwaa Medical Company, saat ini, Kimia Farma sudah memiliki 30 apotek di Jedah dan Mekah.

Kelak, emiten dengan kode dagang KAEF ini berencana membangun apotek sendiri di Madinah. Eddy Murianto, Sekretaris Perusahaan KAEF, mengatakan, kini, perusahaan ini fokus mengepakkan sayap bisnis di Arab Saudi. Nantinya apotek Kimia Farma bakal melayani jamaah haji dan umrah asal Indonesia.

Target pangsa pasar tersebut cukup jelas. Sebab, Indonesia mengirimkan jamaah haji dan umrah terbanyak di dunia. "Di luar negeri sementara fokus di Arab Saudi. Di kota Jedah, Mekah dan Madinah," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (30/7).

Sebelumnya, Kimia Farma sempat ekspansi ke Malaysia dengan mendirikan gerai apotek pertama di Shah Alam, Kuala Lumpur pada tahun 2013 lalu. Sayang, bisnis apotek ini kurang menguntungkan lalu tutup.

Berdasarkan catatan KONTAN, KAEF mengalokasikan belanja modal hingga Rp 200 miliar untuk membuka 100 gerai apotek tahun ini. Alhasil, jumlah total gerai apotek Kimia Farma akan mencapai 1.000 gerai pada akhir 2017.

Penjualan online

Strategi PT Kalbe Farma Tbk berbeda. Perusahaan ini tengah dalam proses pembangunan pabrik biofarma yang ke-12. Untuk itu, emiten berkode KLBF ini sudah menyiapkan dana investasi sebesar Rp 1,5 triliun

Tidak hanya di hulu, Kalbe Farma mengembangkan Kalbestore dan Kalcare. Herda Pradsmaji, Kepala Komunikasi Perusahaan dan CSR KLBF, bilang, Kalbestore memiliki jaringan gerai fisik, yakni Kalcare. Kalbestore merupakan platform e-commerce yang melayani penjualan obat secara online dengan jumlah angota mencapai 500.000 pengguna. Kalbestore berada di lima lokasi, yakni Pondok Indah Mall, Lotte Kuningan, Bintaro Exchange, Puri Mall, dan Grand Metropolitan Mall Bekasi. "Di situ tersedia layanan pemeriksaan kesehatan, produk-produk nutrisi, dan obat bebas," paparnya.

Tak mau kalah ekspansif, PT K24 Indonesia juga terus menambah jumlah gerai apotek. Gideon Hartono, Direktur Utama PT K24 Indonesia, menyebutkan, hingga delapan tahun ke depan, perusahaan ini menargetkan bisa mengelola 2.000 apotek K24.

"Ada 514 kota dan kabupaten di Indonesia. Kalau rerata setiap kabupaten kami mempunyai empat gerai saja sudah 2.000 gerai," ungkapnya. Di luar itu, K24 melakukan inovasi dan ekspansi di sektor penjualan. Salah satunya dengan menggunakan platform K24 Link.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×