kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pebisnis harus siapkan strategi jalani PSBB transisi menuju new normal


Kamis, 11 Juni 2020 / 19:30 WIB
Pebisnis harus siapkan strategi jalani PSBB transisi menuju new normal
ILUSTRASI. Pelayan mengenakan masker dan pelindung wajah saat mempersiapkan pesanan makanan di Restoran Sederhana, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Senin (8/6/2020). Sebagai bagian dari rencana penerapan kenormalan baru 8 Juni 2020, pemerintah DKI Jakarta mengharuska


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah hampir dua bulan menjalankan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Pemprov DKI Jakarta pada akhirnya memutuskan bahwa bulan Juni ini akan menjadi PSBB transisi menuju tahap new normal.

Sejumlah kebijakan pun digulirkan untuk membiasakan masyarakat dengan perilaku normal baru kelak. Antara lain, kantor dan tempat ibadah kembali dibuka meski dengan kapasitas terbatas.

Begitu pula dengan pusat perbelanjaan, meski sejumlah tenant yang usahanya berefek pada pengumpulan orang dalam jumlah besar seperti pusat kebugaran dan bioskop masih ditunda operasionalnya. Demikian pula dengan transportasi publik yang kini telah beroperasi kembali.

Baca Juga: Kadin: Imbas Covid-19, dunia usaha terkendala modal kerja

Meski masih mengalami pembatasan, tak bisa dipungkiri, fase transisi ini laksana angin segar bagi masyarakat dan dunia bisnis, khususnya di Jakarta yang selama 2 bulan bak dibekap berbagai aktivitasnya demi memutus rantai penularan virus Covid-19.

Setelah nyaris dua bulan vakum, pebisnis pun harus tancap gas demi mengejar kehilangan kesempatan yang terjadi beberapa waktu lalu.

Apung Sumengkar, Pendiri dan CEO Daya Qarsa, perusahaan konsultasi bisnis, menyarankan agar pebisnis menyiapkan berbagai strategi bisnis untuk memaksimalkan pendapatan dalam memasuki fase transisi ke era new normal ini.

“Pada fase transisi ini sangat penting bagi pelaku bisnis untuk menargetkan tingkat pendapatan bisnis seperti sebelum krisis, dan secara simultan memotong berbagai biaya agar bisa mendulang laba yang lebih besar, demi memulihkan profit yang hilang selama beberapa waktu lalu,” ujar Apung dalam keterangan resminya, Kamis (11/6).

Patut diingat bahwa akan terjadi perubahan besar perilaku konsumen di era new normal. Konsumen akan lebih berhati-hati ketika mengunjungi pusat perbelanjaan atau pusat-pusat layanan pelanggan lainnya. Kecenderungan lainnya, konsumen akan lebih cenderung menggunakan sarana daring pada saat bertransaksi.

Menyambut kondisi ini, sebisa mungkin pelaku bisnis menunjukkan kepada konsumen bahwa pihaknya memberikan perhatian besar dalam merangkul aneka perubahan tersebut. Menurut Apung, caranya bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut:

Baca Juga: Hadapi new normal, begini strategi DataOn agar karyawan bekerja efektif




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×