Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Pertama, menyiapkan infrastruktur keamanan dan keselamatan di tempat kerja atau pusat layanan bisnis, baik untuk karyawan maupun pelanggan. Contohnya, bisa dengan menyediakan perlengkapan alat pelindung diri (APD) bagi petugas layanan di titik-titik pembayaran seperti di kasir serta mengecek suhu tubuh dan mewajibkan penggunaan masker serta menggunakan hand sanitizer atau mencuci tangan untuk pelanggan yang datang.
Kedua, pebisnis harus bersiap untuk memaksimalkan penjualan demi memulihkan omset yang anjlok beberapa waktu lalu. Caranya, menurut pria yang telah berkarier lebih dari 15 tahun di perusahaan konsultan global seperti McKinsey & Company, dan Deloitte Consulting, serta menangani klien di Asia Tenggara, Jepang dan Eropa itu, adalah dengan menggelar beragam program promosi yang dapat memberikan insentif kepada pengunjung untuk membeli dalam kuantitas lebih banyak, mempromosikan bisnis daring (online) atau layanan pesan antar.
Strategi lainnya mendorong penjualan, lanjut Apung yang merupakan alumnus Teknik Industri Universitas Indonesia dan MBA Manajemen Strategis dari RSM University, Belanda serta kandidat PhD Manajemen Strategis di Universitas Indonesia itu, yakni dengan mendorong pelanggan untuk melakukan pembelian menggunakan system jasa titip atau gift bagi teman dekat serta keluarga mereka yang tidak bisa datang ke lokasi penjualan.
Apung juga menyarankan agar pebisnis mengoptimalkan performa kanal-kanal penjualan daring agar bisa memaksimalkan penjualan dan sekaligus, mencari sumber-sumber alternative pemasukan untuk menggantikan pendapatan bisnis yang hilang selama ini.
Baca Juga: Bank Dunia ramal ekonomi AS bakal terkontraksi 6,1% di 2020 akibat wabah corona
Pada akhirnya, para pebisnis sebaiknya melihat masa transisi ini sebagai kesempatan emas untuk memulai proses rebound dari bisnis mereka yang sempat melambat dan bahkan terhenti kemarin.
“Oleh karena itu, patut saya tekankan sekali lagi, sangatlah penting untuk menyusun segera infrastruktur – infrastruktur bisnis yang dibutuhkan sebagai batu loncatan agar usaha Anda bisa melompat lebih tinggi lagi ketika memasuki era new normal,” tandas Apung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News