kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.405.000   -9.000   -0,64%
  • USD/IDR 15.370
  • IDX 7.722   40,80   0,53%
  • KOMPAS100 1.176   5,28   0,45%
  • LQ45 950   6,41   0,68%
  • ISSI 225   0,01   0,00%
  • IDX30 481   2,75   0,57%
  • IDXHIDIV20 584   2,72   0,47%
  • IDX80 133   0,62   0,47%
  • IDXV30 138   -1,18   -0,84%
  • IDXQ30 161   0,48   0,30%

Pebisnis logistik protes tarif kargo bandara


Selasa, 02 September 2014 / 10:50 WIB
Pebisnis logistik protes tarif kargo bandara
ILUSTRASI. Penderita diabetes harus tetap mengontrol kadar gula darah dalam tubuh agar tetap stabil.


Reporter: Namira Daufina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Tarif layanan kargo dan pos di Bandara Internasional Soekarno Hatta, khususnya di area pergudangan 520 dan 530 mulai naik per 1 September 2014 kemarin. Kenaikan tarif ini langsung menuai protes dari kalangan pebisnis logistik.

Arman Yahya, Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) menilai, kenaikan yang disampaikan lewat surat edaran oleh pengelola logistik Soekarno Hatta, PT Jasa Angkasa Semesta Tbk (JAS) tanpa alasan. "Terutama untuk poin cargo service charge untuk ekspor yang sebelumnya tidak ada menjadi ada. Kesannya mendapat uang tanpa kerja," keluhnya kepada KONTAN, akhir pekan lalu.

Dalam surat edaran tersebut, Jasa Angkasa mengerek tarif jasa penanganan kargo dan pos menjadi Rp 930/kilogram (kg) per hari dari Rp 725 /kg per hari. Adapun untuk tarif layanan kargo dan pos impor dari Rp 925 /kg per hari menjadi Rp 1.250/kg per hari. Sedangkan tarif penanganan kargo juga melonjak dari Rp 1.200 /kg per hari menjadi Rp 1.650 /kg per hari.

Selain itu, ada tambahan  jenis tarif cargo service charge atau tarif layanan kargo sebesar Rp 100 per kg ke pengelola bandara yaitu PT Angkasa Pura II. Padahal, item ini sebelumnya tidak ada.

Jenis tarif baru inilah yang mendapat penolakan dari pebisnis logistik. Soalnya, praktis AP II dituding cuma menerima tambahan pemasukan saja dari kegiatan kargo. Sedangkan perusahaan plat merah ini tidak melakukan pekerjaan sama sekali.

Ia menghitung, saban hari ada transaksi sekitar 900.000 kg. Dengan adanya tarif layanan kargo, AP II diklaim bisa meraup pendapatan sebesar Rp 90 juta per hari.

Angkasa Pura II membantah semua tudingan pengusaha logistik. "Memang pekerjaan kami tidak langsung dirasakan dalam bisnis secara operasional namun  kami penunjang bisnis operasional bandara," klaim Achmad Syahrir, Kepala Humas Angkasa Pura II kepada  KONTAN.

Ia memberi contoh adanya fasilitas umum seperi penerangan, kebersihan toilet, jalan raya, hingga keamanan di bandara yang menjadi tanggung jawab AP II. Selain itu, AP II bertugas sebagai pengelola bandara dan bekerjasama dengan JAS untuk urusan logistik di bandara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mudah Menagih Hutang Penyusunan Perjanjian & Pengikatan Jaminan Kredit serta Implikasi Positifnya terhadap Penanganan Kredit / Piutang Macet

[X]
×