kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pebisnis teknologi Hongaria dan RI berdiskusi di Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0


Rabu, 18 November 2020 / 14:46 WIB
Pebisnis teknologi Hongaria dan RI berdiskusi di Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0
ILUSTRASI. Pelaku Bisnis Teknologi Hongaria dan Indonesia Berdiskusi dalam Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0 yang berlangsung selama dua hari telah resmi dimulai pada tanggal 17 November 2020.

Di hari pertama acara, para pakar dari perusahaan teknologi paling inovatif berbagi tentang solusi digital di bidang pengembangan infrastruktur, tekhnologi keuangan (fintech) dan keamanan siber. Hari ini diskusi berlanjut, dengan webinar yang berfokus pada manajemen startup dan inovasi, teknologi transportasi, dan tekhnologi medis (medtech).

Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0 yang berlangsung selama dua hari telah resmi dimulai pada tanggal 17 November 2020.

Acara yang melibatkan pelaku bisnis dari Hongaria dan Indonesia dibuka secara resmi melalui pidato pembukaan dari Retno Marsudi, Menteri Luar Negeri Indonesia, Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian Indonesia, Péter Szijjártó, Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria, Dr Kristóf Szabó , Kepala Badan Promosi Ekspor Hongaria dan Judit Pach, Duta Besar Hongaria untuk Indonesia.

Baca Juga: Targetkan kuasai pasar halal dunia, Wapres siapkan 5 strategi

Dalam pembukaannya, Menlu Retno  menyampaikan ekonomi digital Indonesia memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi mengingat Indonesia memiliki ekosistem digital yang menjanjikan, dengan proyeksi nilai sebesar US$ 133 miliar pada tahun 2025 dan dengan lebih dari 2100 startup di tahun 2019.

Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Hongaria Péter Szijjártó – yang menyampaikan pidatonya dari lokasi karantina akibat terinfeksi virus Covid-19 pekan lalu- menyampaikan harapan terbaiknya kepada semua peserta dan berbicara tentang kerja sama baik yang telah terjalin sejak lama antara kedua negara, mengingat tahun ini menandai peringatan 65 tahun hubungan diplomatic antara Indonesia dan Hongaria.

 “Hubungan politik yang telah terjalin dengan sangat baik ini telah mendorong meningkatnya kerja sama di mana dalam 10 tahun terakhir Hongaria meningkatkan perdagangan dengan Indonesia sebesar 29%,” kata Péter Szijjártó dalam keterangannya, Rabu (18/11).

Baik Menteri Retno Marsudi maupun Menteri Péter Szijjártó menyambut baik prakarsa Forum Bisnis Virtual HunIndoTech 2.0, untuk menciptakan platform bagi perusahaan teknologi dari Indonesia dan Hongaria untuk berdiskusi tentang tantangan belakangan ini dan memberikan kesempatan untuk bertemu dan menjalin kemitraan bahkan di tengah pandemi.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pidatonya berbicara tentang potensi besar dalam kerjasama bilateral dan menyoroti bahwa Hongaria dengan pertumbuhan PDB tertinggi di UE merupakan mitra bisnis terpenting Indonesia di Eropa Tengah.

Ia menjelaskan bahwa rencana substitusi impor baru Indonesia bertujuan untuk mengurangi ketergantungan impor pada barang modal dan bahan baku serta menyatakan keyakinannya yang kuat bahwa hal tersebut akan mendorong pendalaman struktur industri, meningkatkan investasi dan mendorong standar kerja baru.

Ia juga menegaskan bahwa inovasi dan kemajuan teknologi memainkan peran yang sangat penting terutama dalam industri manufaktur untuk mencapai daya saing dan mengikuti roadmap industri 4.0.

Baca Juga: Begini sanksi bagi pelaku pidana pajak dalam UU Cipta Kerja

Dr. Kristóf Szabó, Kepala Badan Promosi Ekspor Hongaria berbicara tentang pentingnya teknologi baru yang inovatif dan bagaimana perusahaan Hongaria selalu menjadi yang terdepan dalam hal inovasi.

Melalui beberapa contoh, ia mencoba menjelaskan bahwa perusahaan berbasis teknologi sangat sukses di pasar internasional dan tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah perusahaan Hongaria yang aktif di Asia Tenggara dan untuk membangun lebih banyak usaha bisnis bersama dan kemitraan antara Indonesia dan Hongaria,

Duta Besar Judit Pach menyoroti beberapa kemitraan berbasis teknologi yang berhasil dalam beberapa tahun terakhir antara perusahaan Hongaria dan Indonesia, seperti pengembangan sistem pasokan air bersih di 36 pemukiman di seluruh Indonesia oleh Budapest Waterworks dan mitra Indonesia mereka Artha Envirotama.

Beberapa pembangkit listrik bertenaga gas milik PLN yang telah beroperasi sejak tahun 2016 dan beroperasi menggunakan turbin GE yang diproduksi di Hongaria.

Fasilitas iradiasi gamma pertama di Indonesia, yang diresmikan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla pada tahun 2017 yang merupakan bentuk kontribusi profesional Izotóp Kft dari Hongaria dan pada tahun 2018, serta Telkom Indonesia yang berinvestasi di Cellum, sebuah perusahaan tekhnologi finansial Hongaria, untuk mengembangkan solusi pembayaran seluler canggih.

Sesi webinar pertama dalam forum bisnis ini mengangkat tema “Membangun Modal Cerdas - Keuangan, Teknologi, Hubungan Baik dalam Perspektif KPS” dan membahas perihal perspektif pembangunan infrastruktur dan solusi inovatif.

Dalam sesi ini beberapa perwakilan perusahaan Hongaria dan Indonesia serta Herry Zuna, Direktur Kementerian Pekerjaan Umum membahas lebih dalam soal persyaratan solusi cerdas dan rencana Indonesia untuk membangun ibu kota baru yang memanfaatkan teknologi pintar.

Baca Juga: Ada pandemi, volume transaksi QRIS masih tipis, walau nilai transaksi melesat

Secara pararel, peserta yang tertarik pada isu teknologi finansial juga dapat mengikuti sesi webinar yang mengangkat tema “Bisnis, Peraturan dan Tantangan IT dalam inovasi Fintech - At the same time those, who were interested in fintech, could join the webinar: “Business, legislation and IT challenges in FinTech innovations – Hambatan dan Solusi setelah Pandemi”.

Webinar ketiga di hari pertama Forum Bisnis ini berfokus pada tantangan baru dalam keamanan siber di tengah pandemi Covid-19. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga turut berpartisipasi dalam diskusi panel yang mengangkat tema “Perlindungan Data dalam Masa Krisis- Infrastruktur, Sistem Siber Fisik, Sumber Daya Manusia” berfokus pada perkembangan solusi keamanan siber dan manajemen perlindungan data serta pusat data dari Hongaria dan Indonesia.

Hari ini, forum bisnis virtual akan berlanjut dengan pembahasan seputar startup dan manajemen inovasi, teknologi transportasi, serta teknologi medis (medtech).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×