kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Pegawai jalan tol mengancam mogok kerja


Jumat, 06 Januari 2012 / 09:00 WIB
Pegawai jalan tol mengancam mogok kerja
ILUSTRASI. Hermina (HEAL) akan menggunakan dana hasil private placement untuk pengembangan bisnis, termasuk modernisasi alat-alat kesehatan.


Reporter: Adisti Dini Indreswari | Editor: Edy Can

JAKARTA. Ancaman mogok kerja kembali mewarnai tahun ini. Kali ini, para pekerja PT Jasa Marga Tbk, operator terbesar jalan tol di Tanah Air, yang berniat melakukannya demi memuluskan tuntutan kenaikan gaji.

Sebelum benar-benar melancarkan aksinya, mulai Kamis (5/1), para pekerja Jasa Marga, termasuk para penjaga pintu jalan tol, melancarkan aksi simpatik, dengan mengenakan pita kuning di lengannya. "Pita kuning ini bentuk support atas perjuangan teman-teman dalam menyampaikan aspirasi ke manajemen," kata Ari Wibowo, Ketua Serikat Karyawan Jasa Marga, kepada KONTAN, Kamis (5/1).

Ari tidak mau menjelaskan kenaikan gaji yang mereka harapkan. Dia hanya bilang, yang diinginkan karyawan peningkatan kesejahteraan.
Namun, Ari membantah kabar rencana mogok kerja tersebut. Baginya, mogok kerja bukan aksi simpatik dan bisa mengganggu pelayanan jalan tol. "Kalau kami mogok akan membuat masyarakat jadi tidak simpatik," ujarnya.

Namun dari informasi yang diterima KONTAN, aksi simpatik ini akan berlangsung hingga 9 Januari 2012. Jika manajemen Jasa Marga tak menaikkan gaji karyawan, mereka akan mogok kerja dan berdemonstrasi di depan kantor Jasa Marga.

Arif Poyuono, Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bersatu, pun mengaku sudah mendapat laporan dari Serikat Karyawan Jasa Marga atas rencana aksi ini. Dia menilai, walau bakal mengganggu pelayanan jalan tol, aksi mogok merupakan sesuatu yang lumrah.

Itu sebabnya, dia menyarankan agar Direksi Jasa Marga mencegah aksi ini dan mengajak berembuk dengan karyawan sehubungan dengan tuntutan para pekerja. "Kalau tuntutan tidak dipenuhi, pasti ada mogok kerja," tandasnya.

Naik dua kali lipat

Arif menerangkan, aksi ini bermula karena karyawan tidak menikmati kenaikan gaji selama empat tahun. "Gaji PT Citra Marga Nusaphala Tbk lebih besar, sehingga memicu kecemburuan," imbuhnya. Dengan aksi ini harapannya gaji bersih karyawan Jasa Marga untuk golongan paling rendah sebesar Rp 4 juta per bulan naik dua kali lipat.

Direktur Operasi Jasa Marga, Adityawarman membenarkan adanya aksi pekerja tersebut. Bahkan, direksi sudah bertemu dengan pengurus pusat dan cabang serikat karyawan. "Karyawan melihat Jasa Marga bagus, sehat, makanya mereka minta disehatkan juga," ujarnya.

Aditya mengatakan, gaji karyawan Jasa Marga lulusan SLTA di atas Rp 2,5 juta. Menurut Aditya serikat pekerja meminta kenaikan gaji sebesar 20%-30%. "Kami sudah sepakat dengan karyawan untuk tidak melakukan aksi mogok," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×