Reporter: Amailia Putri Hasniawati |
JAKARTA. Pekan lalu, penjualan kayu Perusahaan Umum Kehutanan Negara (Perum Perhutani) pada lelang online melalui iPasar lebih baik ketimbang pekan sebelumnya yang tidak laku sama sekali.
Pekan lalu, BUMN perkayuan tersebut menyediakan 300 m3 kayu jatinya dan yang berhasil terjual sekitar 100 m3. "Mereka kembali menurunkan (margin) harga (harapan) dari 7,5% menjadi 5%," ujar Direktur Pemasaran iPasar FX Judamanto di Jakarta, akhir pekan lalu.
Perhutani memang sempat meningkatkan margin dari harga dasar ke harga harapannya (harga jual) dari yang biasanya 5% menjadi 7,5% pada perdagangan dua pekan lalu. Dus, dati harga rata-rata Rp 3,7 juta per meter kubik menjadi Rp 3,88 juta per meter kubik.
Rupanya, Perhutani mengetes pasar. Pasalnya, selama perdagangan online yang dimulai 18 Februari 2010 lalu, tingkat penyerapan mengalami peningkatan setiap minggunya. Sayangnya, dengan mengerek margin, pasar bereaksi negatif. Alhasil, tidak satu meter kubik pun kayu Perhutani yang laku.
Saat ini anggota pembeli yang terdaftar di iPasar sudah mencapai 11 perusahaan pengrajin kayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News