Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Serikat pekerja PT Freeport Indonesia mengklaim telah sepakat dengan manajemen mengenai tuntutan adanya pihak yang bertanggung jawab atas beberapa insiden kecelakaan yang merenggut banyak korban tewas di tambang Freeport. Buntutnya, rencana aksi mogok selama satu bulan, mulai Kamis (6/11) depan, urung digelar.
Juli Parorrongan, Juru Bicara Pimpinan Unit Kerja Serikat Pekerja Kimia, Energi dan Pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (PUK SP KEP SPSI) PT Freeport Indonesia bilang, pihaknya telah menggelar pertemuan selama dua hari dengan manajemen Freeport dan telah mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Meski demikian, "Saya belum bisa mengatakan hasil kesepakatannya," kata Juli kepada KONTAN, Minggu (2/11) lalu.
Virgo Solossa, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kabupaten Mimika menyebut, dirinya menentang pemogokan. Hal ini karena tuntutan karyawan agar PT Freeport melakukan pembersihan manajemen atas insiden maut beberapa waktu lalu itu tidak relevan sebab itu kewenangan Freeport.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News