kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelabuhan Indonesia Investama (PII) berharap anggarkan capex lebih dari Rp 1 triliun


Senin, 10 Desember 2018 / 19:52 WIB
Pelabuhan Indonesia Investama (PII) berharap anggarkan capex lebih dari Rp 1 triliun
ILUSTRASI. Peluncuran PT Pelabuhan Indonesia Investama


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia Investama (PII) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk tahun depan sebesar Rp 1 triliun-Rp 1,4 triliun. Bahkan, anak usaha dari PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC ini optimis bisa mencatat laba setiap tahunnya.

Sophia I. Wattimena, Direktur Keuangan PII mengatakan, sekiranya tahun depan anggaran belanja itu bisa sekitar Rp 1,4 triliun hanya saja ini belum angka final. "Kami baru saja mengusulkan ke pada holding yakni IPC group namun angka pastinya belum bisa kami jabarkan karena memang harus menunggu persetujuan dari Group terlebih dahulu," ujarnya, Senin (10/12).

Menurutnya, Hal tersebut karena seluruh dana memang masih berasal dari induk perusahaan jadi untuk besar kecilnya jumlah modal tahun depan belum bisa dipastikan. "Tetapi kemungkinan angka yang kami harapkan itu Rp 1 triliun - Rp 1,4 triliun karena modal tersebut memang akan kami gunakan untuk pengembangan lini usaha dan akuisisi perusahaan swasta ataupun pembelian saham anak perusahaan IPC lainnya," ujarnya.

Sementara, Jeffry Haryadi PM, Direktur Investasi PII mengatakan dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli 30% saham perusahaan swasta dilingkungan kepelabuhanan dan 1% saham minoritas milik anak usaha IPC. "IPC memiliki saham pada anak usaha itu 99% dan 1% sisanya yang akan kami ambil alih," ujarnya.

Menurutnya, untuk tahun depan pihaknya menargetkan akuisi sekitar lima perusahaan swasta dan beberapa perusahaan anak usaha IPC yang belum terealisasi tahun ini. "Tahun ini sendiri sebenarnya ada 4 perusahaan swasta hanya saja yang sudah memasuki tahap penyelesaian baru dua perusahaan dan sisanya kemungkinan akan terealisasi di tahun depan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×