Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -PRABUMULIH. PT Pertamina Gas sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, terus mengembangkan program-program pemberdayaan masyarakat untuk mewujudkan swasembada pangan, keberlanjutan lingkungan, serta penguatan ekonomi masyarakat, khususnya di sekitar wilayah operasi perusahaan.
Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina Gas (Pertagas) di Kota Prabumulih, Koperasi Miwa Pineapple berhasil mengubah limbah daun nanas menjadi serat bernilai tinggi, yang kemudian diolah menjadi berbagai produk kreatif seperti kain, tas, dan kerajinan tangan. Inovasi yang berbasis limbah pertanian ini, menarik perhatian internasional.
Kesuksesan program ini menjadi perhatian Forum Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT) yang melakukan kunjungan lapangan ke Prabumulih pada Rabu (7/5).
Kunjungan ini bertujuan untuk mempelajari model pengembangan pertanian terpadu dan pengolahan hasil alam berbasis komunitas, yang dinilai berhasil menggabungkan inovasi teknologi, prinsip keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Gas, Imam Rismanto, menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi langkah awal kolaborasi yang lebih luas. “Harapannya setelah kegiatan kunjungan ini, akan terjalin kerja sama dalam pemasaran produk maupun peningkatan kualitas dan kuantitas olahan serat nanas,” ujarnya, Rabu (14/5).
Kunjungan dihadiri sejumlah tokoh penting dari tiga negara ASEAN, termasuk Direktorat Sayuran dan Tanaman Kementerian Pertanian RI, perwakilan dari Kementerian Pertanian Malaysia, serta delegasi dari Thailand. Mereka menyaksikan langsung proses pengolahan serat daun nanas dan produk-produk UMKM hasil olahan Koperasi Miwa Pineapple yang telah berhasil menyerap lebih dari 60 tenaga kerja lokal.
Kepala Seksi Tanaman Buah dan Sayuran PPHP, Ernawati, yang turut hadir dalam kunjungan tersebut, menyampaikan apresiasinya.
“Koperasi MIWA merupakan contoh bagaimana limbah daun nanas bisa diolah menjadi serat berkualitas tinggi yang dimanfaatkan menjadi produk seperti kain, tas, dan sandal. Ini bukan hanya inovasi, tetapi juga membuka lapangan kerja dan mendorong industri rumah tangga. Saya sangat bangga karena inovasi ini sudah menerapkan prinsip zero waste dan berpotensi menjadi ikon Kota Prabumulih,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih atas peran Pertamina Gas yang telah melakukan pembinaan dan fasilitasi alat pengolahan. “Kami berharap ke depan Koperasi MIWA dapat memproduksi barang jadi untuk meningkatkan daya saing produk di pasar internasional,” tambah Ernawati.
Salah satu tokoh lokal dan Ketua Koperasi Miwa Pineapple, Agus Zali, mengungkapkan rasa syukurnya atas perhatian dari forum internasional. “Kunjungan ini membuktikan bahwa apa yang kami kerjakan bersama Pertagas telah berdampak dan dilirik hingga mancanegara,” ungkapnya.
Program serat nanas ini menjadi bagian dari komitmen Pertagas dalam mendukung ekonomi sirkular, keberlanjutan lingkungan, dan kemandirian ekonomi masyarakat. Dengan jaringan pipa transmisi gas sepanjang 2.930 km di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, Pertagas terus mendorong integrasi operasional dengan program pemberdayaan masyarakat di wilayah operasinya, demi menciptakan masa depan yang berkelanjutan dan berdaya saing
Selanjutnya: Butuh Insentif, Pertamina NRE Dukung Penggunaan Bioethanol untuk Swasembada Energi
Menarik Dibaca: Havaianas dan Dolce&Gabbana Luncurkan Koleksi Baru, Perkuat Segmen Fashion Premium
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News