kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku industri kimia, farmasi, dan tekstil Indonesia bersiap terapkan industri 4.0


Selasa, 06 April 2021 / 12:04 WIB
Pelaku industri kimia, farmasi, dan tekstil Indonesia bersiap terapkan industri 4.0
ILUSTRASI. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Muhammad Khayam


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

Dalam kesempatan yang sama, Senior Vice President Teknologi Informasi PT Pupuk Indonesia Mardiyanto menjelaskan, transformasi digital di perusahaan tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kelangsungan bisnis dan usaha yang diselaraskan dengan masterplan perusahaan.

Transformasi menuju Industri 4.0 yang dilakukan mengacu pada Customer Centric Model, yaitu dengan melakukan perubahan pola produksi dari berbasis kapasitas menjadi menyesuaikan permintaan atau kebutuhan pelanggan. Kemudian, Solusi Agri dan layanan untuk perluasan jasa layanan one stop solution di bidang pertanian.

“Kami juga menerapkan best in class operation and supply chain untuk optimasi biaya operasi dan supply chain,” ujar Mardiyanto.

Sementara itu, Pharma Sales and Marketing Manager PT Indofarma Tbk Darkono mengungkapkan, penerapan industri 4.0 di perusahaan tersebut meliputi penerapan bisnis proses terintegrasi menggunakan ERP SAP, baik untuk horizontal integration maupun vertical value chain.

Baca Juga: Harga emas naik tipis ke US$ 1.729 per ons troi pada Selasa (6/4) pagi

Selanjutnya, perusahaan ini juga melakukan consistent engineering atau investasi revitalisasi fasilitas produksi, terutama menuju otomatisasi agar proses produksi menjadi lebih efektif dan efisien.

Salah satu inovasi yang dilakukan oleh Indofarma adalah aplikasi TeleDoc Pro. Ini merupakan aplikasi telemedicine multifungsi secara realtime dan jarak jauh yang berfungsi sebagai thermometer, stetoskop, dan mengukur saturasi oksigen.

“Transformasi digital yang diterapkan saat ini dapat membuat harga penjualan lebih kompetitif, meningkatkan kualitas dan hasil produk, meningkatkan kemampuan SDM, dan proses bisnis yang lebih stabil,” jelas Darkono.

Sementara itu, Sherlina Kawilarang. CEO PT Excellence Qualities Yarn menjelaskan, perusahaan yang dipimpinnya mulai menerapkan industri 4.0 ketika membeli mesin dengan kualitas yang mendukung teknologi tersebut pada 2013.

Perusahaan ini bertekad menyelaraskan tiga faktor penting yang mendukung keberhasilan penerapannya, yaitu teknologi permesinan, teknologi fiber atau visual, serta sumber daya manusia (SDM). “Salah satunya dengan mengembangkan kemampuan SDM melalui training dasar-dasar teknologi industri 4.0,” tandas dia.

Selanjutnya: Kemenperin: Industri 4.0 dorong kemajuan sektor manufaktur tanah air

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×