Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah memutuskan untuk melanjutkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4 hingga tanggal 2 Agustus mendatang. Kebijakan ini membuat berbagai industri yang menggantungkan penjualan dari ritel semakin terpukul.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) misalnya, menaksir akan ada 400 restoran lebih di Jabodetabek yang bakal gulung tikar akibat PPKM darurat yang terus diperpanjang. Pandemi juga membuat industri penerbangan tanah air rontok.
Indonesia National Air Carriers Association (INACA) mencatat kehilangan 60 juta penumpang pesawat pada 2020. Tantangan serupa juga dialami oleh pelaku industri hasil produk tembakau lainnya (HPTL).
Baca Juga: Ekonom perkirakan akan terjadi deflasi di kuartal III 2021
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Personal Vapers Indonesia (APVI) Aryo Andriyanto menuturkan, pandemi yang saat ini belum usai ditambah makin ketatnya PPKM yang membatasi mobilitas turut memberi dampak buruk kepada industri HPTL.
“Kami pun terdampak pandemi, PPKM karena adanya pembatasan waktu penjualan yang diperbolehkan untuk ritel fisik,” ungkap Aryo dalam keterangannya, Rabu (27/7).
Tidak hanya akibat pembatasan operasi, Aryo menjelaskan bahwa tekanan terhadap penjualan produk-produk HPTL juga terjadi akibat daya beli masyarakat yang terus melemah. Mengingat gelombang kedua infeksi Covid-19 ini terjadi saat ekonomi sama sekali belum pulih.
APVI bahkan memperkirakan penjualan HPTL tahun ini akan turun lebih dalam dibandingkan tahun lalu. Sampai semester I-2021 penjualan produk HPTL menurun sampai 50%, sementara sampai akhir tahun nanti diprediksi akan terjadi penurunan sampai 35%.