kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku seni berharap sinergi dan dukungan BUMN ke industri kreatif semakin besar


Rabu, 22 Juli 2020 / 11:10 WIB
Pelaku seni berharap sinergi dan dukungan BUMN ke industri kreatif semakin besar
ILUSTRASI. Penampilan musisi Adie MS bersama Twilite Chorus pada acara hari Kebangkitan Nasional ke-111 tahun di Plaza Tenggara Senayan, Gelora Bung Karno, Jakarta, Senin (20/5/2019). Acara yang dihadiri sejumlah seniman dan tokoh seperti Olga Lydia, ChristineHakim,


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

“Jadi, kolaborasi apa pun, baik antar seniman maupun dengan BUMN atau swasta, tentu baik sekali. Inisiatif BUMN atau swasta untuk menggandeng para seniman untuk ikut penggalangan dana maupun sekedar mengingatkan masyarakat pentingnya saling melindungi dengan rajin pakai masker dan menjaga jarak tentu sangat baik.  Di negara-negara lain, dukungan perusahaan negara pada aktivitas seni budaya, sangat lazim,” tegas Addie.

Dihubungi terpisah, Seniman Butet Kartaredjasa mengutarakan bahwa perusahaan BUMN, juga diharapkan semakin bisa berkontribusi kepada sektor kesenian, industri kreatif, terutama di daerah.

Apalagi BUMN memiliki kemampuan pendanaan dan juga jaringan sehingga peran dan dukungan itu dapat lebih dioptimalkan. Tentu saja, diharapkan BUMN tidak hanya memberi dukungan kepada seni yang bisa dipublikasikan secara daring, tapi seni lain seperti sastra, seni rupa, juga perlu mendapat dukungan sama.

“Perusahaan BUMN itu kan tempatnya orang lembaga, yang memiliki duit. Dengan kemampuan itu, seharusnya memudahkan mereka mengambil peran untuk fokus mendukung seni, mereka bagaimana bisa mendukung support ekonomi pada berbagai lapis kesenian,” ucap Butet.

Karena itu, dalam pertemuan dengan Presiden beberapa waktu lalu, ia pun meminta agar Presiden tidak hanya melihat seni dari wajah-wajah orang populis seperti terlihat di televisi.

Baca Juga: Brompton memburu pencuri sepeda hingga ke Indonesia, apa istimewanya sepeda itu?

Karena sejatinya banyak seniman, wajahnya tidak populis, namun karyanya memiliki kualitas internasional. Bahkan ada profesi seni yang tidak mengharuskan wajahnya dikenal, seperti cerpenis, sastra, perupa, namun karya mereka diakui dunia. 

Ia mengatakan, di sektor seni, ekosistemnya sangat besar, misal dalam setiap pertunjukan terdapat peran dan dukungan pihak lain mulai orang yang mengurus sound dengan tim, sound engineer, lighting, orang yang mengurus kostum, makeup, konsumsi. Bahkan, ada seni karawitan, penari jawa, yang juga perlu ditolong diperhatikan pemerintah. 

“Saya berpendapat pandemi bisa tahunan, lebih dari enam tahun ke depan. Kemudian seni ini kan dikonsumsi paling belakangan, maka sektor seni pun rezeki nya belakangan. Dengan situasi seperti sekarang,  pelaku seni akan ditanggap seperti dulu lagi entah kapan. Karena itu, pelaku seni di Yogyakarta saat ini juga mulai membangun basis ekonomi yang praktis, seperti bercocok tanam. Saya berharap, diskusi dengan Presiden dapat diterjemahkan, negara hadir, kementerian terkait merespons hasil percakapan dengan Presiden kemarin," ucap Butet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×