Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) menilai kondisi global yang tengah terjadi belakangan ini belum berdampak secara langsung terhadap proyek-proyek yang sedang dijalankan perusahaan.
Adapun beberapa kondisi global tersebut di antaranya rupiah yang tengah tersungkur ke level Rp 16.000 per dolar AS, adanya tren kenaikan harga minyak dan konflik di Timur Tengah (Timteng) yang sedang memanas.
Sekretaris Perusahaan Total Bangun Persada, Anggie S. Sidharta menjelaskan, untuk menyiasati kondisi ini, pihaknya bakal menjalankan inisiatif strategis guna mempertahankan keberlangsungan.
“Insiatif tersebut, antara lain efisiensi dan optimalisasi pada kinerja serta biaya operasional perusahaan,” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (19/4).
Baca Juga: Total Bangun Persada (TOTL) Raih Kontrak Baru Rp 1,6 Triliun hingga Kuartal I
Anggie mengungkapkan, lemahnya kurs rupiah hingga eskalasi konflik di antara Iran dan Israel belum berpengaruh baik ke kinerja maupun keuangan perusahaan.
“Untuk saat ini belum signifikan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, sebagai langkah antisipatif TOTL akan tetap prudent dalam menjaga kas tetap positif,” tandasnya.
Untuk diketahui, TOTL berhasil mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 3,02 triliun sepanjang tahun 2023, meningkat 32,9% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 2,27 triliun.
Rinciannya, raihan TOTL tersebut berasal dari pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp 3 triliun dan pendapatan lainnya Rp 20,36 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News