kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.069   24,22   0,34%
  • KOMPAS100 1.030   7,41   0,72%
  • LQ45 797   1,70   0,21%
  • ISSI 227   3,06   1,37%
  • IDX30 416   -0,15   -0,04%
  • IDXHIDIV20 488   -3,49   -0,71%
  • IDX80 116   0,79   0,69%
  • IDXV30 119   1,25   1,05%
  • IDXQ30 135   -0,96   -0,71%

Pelindo I datangkan tiga container crane baru di pelabuhan Kuala Tanjung


Rabu, 12 Desember 2018 / 16:24 WIB
Pelindo I datangkan tiga container crane baru di pelabuhan Kuala Tanjung
ILUSTRASI. TERMINAL PETIKEMAS KUALA TANJUNG


Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) datangkan tiga container crane baru di pelabuhan Kuala Tanjung Multipurpose Terminal (KTMT), Sumatera Utara pada Rabu (12/12).

"Ketiga container crane baru ini didatangkan guna meningkatkan operasional dan layanan kepada pengguna jasa kepelabuhanan di Kuala Tanjung," ujar Moedi Utomo, Direktur Keuangan PT Prima Multi Terminal dalam siaran persnya, Rabu (12/12).

Menurutnya, ketiga container crane buatan dari Konecranes Finlandia OY ini memiliki kapasitas 45 Ton dan mampu mengatasi container dengan kapasitas 20 feet, 40 feet hingga 45 feet yang akan ditempatkan di Pelabuhan KTMT.

"Ketiga container crane ini menggunakan tenaga listrik sebagai energinya dan hal tersebut dihadirkan sebagai bentuk komitmen perseroan untuk terus meningkatkan layanan kepada pengguna jasa dan bisa meningkatkan kecepatan proses bongkar muat," ujarnya.

Nantinya, kata Moedi ketiga container crane ini akan beroperasi penuh pada awal tahun 2019 dan akan memberikan layanan bongkar muat di KTMT. November lalu Pelindo I sudah melakukan ujicoba pengoperasian KTMT dimana pada tahap awal terminal petikemas KTMT diharapkan bisa melayani ekspor hingga 600 kontainer setiap minggunya.

"Sudah ada beberapa perusahaan seperti Unilever, Wilmar, dan P&G yang telah berkomitmen untuk melakukan ekspor dengan tujuan ke China, India, dan negara-negara di Asia melalui Pelabuhan Kuala Tanjung," ujarnya.

Ke depannya setelah resmi beroperasi, pelabuhan Kuala Tanjung diharapkan menjadi hub internasional dan simpul logistik nasional yang mampu menangkap potensi pasar pelayaran di Perairan Selat Malaka yang sangat besar yaitu mencapai 100 juta TEUs per tahun.

"Kami berharap pengoperasian Pelabuhan Kuala Tanjung dapat segera terlaksana sehingga mampu mewujudkan pembangunan ekonomi daerah sesuai program nawacita Pemerintah sekaligus menekan biaya logistik di Indonesia," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×