Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina
JAKARTA. Meski Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menanamkan tiang pancang proyek pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatra Utara, PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I ternyata belum memulai proyek itu. Perusahaan pelat merah tersebut menargetkan memulai pembangunan konstruksi proyek pada akhir kuartal I-2015.
Pelindo I kini masih merampungkan proses tender untuk kontraktor yang mengerjakan proyek. "Mudah-mudahan akhir Maret nanti sudah ada hasilnya," kata Muhammad Eriansyah, Asisten Humas Pelindo I kepada KONTAN, Jumat (6/2).
Pelindo I merahasiakan siapa saja peserta lelang tersebut. Namun dua nama yang disebut-sebut calon kuat memenangkan lelang itu adalah PT Pembangunan Perumahan Tbk (PP) dan PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Sebab sebagai mitra pemegang konsesi, PP dan Waskita Karya sama-sama memiliki right to match untuk mengerjakan pelabuhan Kuala Tanjung. Bersama kedua perusahaan itu, Pelindo I juga membikin perusahaan patungan yang bertugas menggelar lelang tersebut, yakni PT Prima Multi Terminal.
Jika pembangunan konstruksi berlangsung sejak akhir Maret, Pelindo I menargetkan pelabuhan beroperasi pada 2018. Proses pembangunan proyek itu akan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama, membangun terminal curah cair dan curah kering serta dermaga sepanjang 400 meter. Kapasitas tampung peti kemas tahap pertama ini adalah 400 ribu TEUs .
Tahap kedua, membangun terminal kontainer.
Selain pelabuhan Kuala Tanjung, Pelindo I juga berencana membangun kawasan industri di dekat calon pelabuhan itu. Proyeksi luasan kawasan industri tersebut adalah 3.000 hektare (ha).
Pelindo I belum membeberkan rencana memulai proyek tersebut. Namun, sejauh ini Pelindo I sudah meneken kesepakatan dengan mitra bisnis untuk mengembangkan lahan 2.000 ha. Perinciannya, lahan 1.000 ha akan dikembangkan bersama PT Perusahaan Pemborong Bangunan, Niaga dan Industri Moeis.
Separuh lahan yang tersisa akan digarap bersama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III dan PT Indonesia Asahan Alumunium. “Kalau lahan sisanya masih dalam tahapan pembicaraan dengan beberapa investor,” kata Eriansyah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News