Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
“Karena barang-barang itu diproduksi di China lalu diekspor ke Indonesia. Apakah permintaannya ada atau tidak itu persoalannya,” katanya.
Pelindo II juga telah mengantisipasi dengan mulai meningkatkan distribusi arus barang dalam negeri antar pulau di wilayah Indonesia barat dna Timur setelah sebelumnya banyak berorientasi terhadap aktivitas ekspor dan impor barang. Hal tersebut, sambungnya, untuk memastikan kegiatan kepelabuhanan seperti bongkar muat tetap berjalan.
Sejauh ini, Lanjut Suparjo, virus Corona lebih banyak berpindah melalui manusia sedangkan mayoritas pelabuhan adalah pelabuhan barang. Meski demikian, antisipasi tetap harus dilaksanakan.
Baca Juga: Pelindo II jalin kerja sama dengan mitra bidang logistik, pelabuhan dan pelayaran
Pelindo II juga tengah mengantisipasi penyebaran virus Corona dengan mewajibkan seluruh petugas pelabuhan dalam memeriksa Kapal sebelum bersandar di pelabuhan. Lalu ketika kapal sudah berlabuh bekerja sama dengan kesehatan pelabuhan. Pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan BNPB.
"Kami juga melakukan antisipasi lapangan, membagikan masker, kapal yang akan merapat akan diperiksa dulu oleh tim kantor kesehatan pelabuhan, setelah dinyatakan free baru bisa merapat. Sepanjang kru tidak terindikasi korona, kapal boleh merapat. Untuk petugas di pelabuhan juga wajib menggunakan masker dan melakukan upaya pencegahan corona," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News