Reporter: Nur Pehatul Janna | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC nampaknya kian optimis akan prospek Pelabuhan Baai, Bengkulu. Pasalnya IPC berencana untuk mengalokasikan dana investasi hingga Rp 1 triliun untuk pembenahan Pelabuhan Baai.
Prasetyadi, Direktur Operasi PT Pelindo II (IPC) mengatakan, Pelabuhaan Baai merupakan pelabuhan yang memiliki lahan terluas dimana luasnya dua kali lipat dari Pelabuhan Tanjung Periok yakni seluas 1.300 hektare. "Areanya luas namun sayang pengembangan pelabuhannya belum maksimal sehingga angkutannya pun masih kecil-kecil," ujarnya saat ditemui, Jumat (1/3).
Menurut Prastyadi, ada empat strategi yang akan dilakukan guna meningkatkan produksi di Pelabuhan Baai di antaranya dengan memgembangkan fasilitas ekspor CPO, fasilitas ekspor batu bara, fasilitas terminal petikemas, dan fasilitas karantina hewan, serta digitalisasi. "Tahap pembenahan sudah dimulai baik dari pembangunan maupun penambahan fasilitas digital," ujarnya.
Tidak hanya itu, untuk menghidupkan Pelabuhan Baai, Pelindo II juga tengah menjadi inisiator untuk menggandeng pemerintah terkait untuk mengembangkan kawasan ekonomi khusus di area pelabuhan.
"Kami sedang mempersiapkan rencana KEK ini, jika terealisasi KEK Pelabuhan Baai akan berdiri di atas lahan kurang lebih seluas 413 hektare dari total luas arean 1.300 hektare," ujarnya.
Terkait rencana tersebut, dalam waktu dekat pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terkait khususnya pemerintah daerah Bengkulu serta investor. "Setelah itu, jika ada hasil yang baik kami akan melakukan studi sebelum mengajukan hal ini ke dewan KEK. Targetnya akan diajukan pada semester 2 tahun ini, karena realisasi KEK ini membutuhkan waktu termasuk pengurusan prosedur perizinan dan sebagainya," ujarnya.
Ditanya soal nilai investasi, Prasetyadi mengatakan, untuk pembenahan fasilitas diperkirakan akan memakan biaya hampir Rp 1 triliun. Sementara untuk KEK, Pelindo II menganggarkan nilai investasi hingga ultimed senilai Rp 500 miliar. "Untuk KEK Rp 500 miliar namun tidak semerta dialokasikan tahun ini. Untuk saat ini biaya yang akan keluar mungkin hanya untuk kebutihan studi dan sebagainya," ujarnya.
Asal tahu saja, kata Prastyadi kontribusi Pelabuhan Baai hingga saat ini masih terbilang kecil terhadap total pendapatan Pelindo II. "Saat ini kontribusinya belum sampai 10%, namun jika semua sudah terealisasi kami berharap Pelabuhan Baai bisa menjadi kontributor terbesar atau memberi kontribusi lebih dari 20% dari total keseluruham pendapatan Pelindo II," ujarnya.
Mengingat, lanjut Prasetyadi pemerintah juga tengah berencana untuk memberi akses jalur kereta api menuju pelabuhan Baai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News