Reporter: Ragil Nugroho | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II protes atas rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang, Jawa Barat. Berdekatan dengan lokasi Pelabuhan Kalibaru dan Pelabuhan Tanjung Priok, pelabuhan itu dikhawatirkan bakal menyedot konsumen Pelindo II.
R.J Lino, Direktur Utama Pelindo II, mengatakan, seharusnya pemerintah fokus pada proyek perluasan Pelabuhan Tanjung Priok dan pembangunan Pelabuhan Kalibaru. "Kami akan ajukan surat ke Menteri Perhubungan, meminta penjelasan rencana pembangunan Cilamaya," ujarnya, Selasa (5/6).
Surat itu menjadi bentuk protes Pelindo II. Sebab, pembangunan Pelabuhan Cilamaya akan didanai penuh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sedangkan Pelindo II mengaku tak mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat.
Tidak hanya soal pendanaan, Rima Novianti, Sekretaris 1 Perusahaan Pelindo II, mengatakan, dukungan perizinan juga dibutuhkan agar pembangunan Pelabuhan Kalibaru bisa dilakukan segera. "Saat ini kami belum dapatkan surat izin dari Kemhub," ujarnya.
Menurut Rima, pembangunan Pelabuhan Kalibaru menjadi jalan tercepat untuk mengurangi kepadatan Pelabuhan Tanjung Priok. Jika surat izin tidak segera keluar, maka rencana Pelindo II untuk melaksanakan pembangunan tahap I terminal Kalibaru tidak bisa segera dilakukan. Pelindo II menargetkan pada Juli sudah melakukan groundbreaking Pelabuhan Kalibaru.
Namun Bambang S Ervan, Kepala Pusat dan Komunikasi Publik Kemhub, menyatakan, fungsi dan tugas Pelabuhan Cilamaya dan Kalibaru berbeda. "Ke depan industri logistik di Jawa akan tumbuh pesat sehingga Kalibaru tidak akan cukup," ujarnya.
Soal lambatnya izin pembangunan Kalibaru, menurut Bambang akan diterbitkan pada 14 Juni 2012. Dia beralasan, lamanya izin disebabkan kelengkapan surat dan masterplan dari Pelindo II baru masuk 14 Mei 2012.
Kemhub masih merancang pembangunan Pelabuhan Cilamaya. Dengan investasi Rp 5 triliun-Rp 10 triliun, pelabuhan baru itu diharapkan bisa mengalihkan konsentrasi logistik di Jawa Barat khususnya kawasan industri Karawang. "Studi kelayakan sudah disiapkan," ujar Kemal Heryandri, Direktur Jenderal Pelabuhan Kemhub.
Target pengoperasian Pelabuhan Cilamaya pada tahun 2014-2015, demi mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok. Pelabuhan ini akan mengambil alih 40% pengiriman kargo dari Bandung, Cikampek, dan Karawang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News