Reporter: Klaudia Molasiarani | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelindo II (Persero) menganggarkan sekitar Rp 1 triliun untuk pembangunan digital port (digitalisasi port) selama lima tahun ke depan. Anggarannya sudah dialokasikan sejak 2016 lalu.
"Kami prediksikan lima tahun ke depan, sampai 2020, spending kurang lebih Rp 1 triliun," ujar Direktur Operasional dan Sistem Informasi Pelindo II, Prasetyadi di Bandung, Selasa (24/10). Nantinya, pembangunan digital port tersebut memiliki tiga sisi, yakni sisi laut, terminal, dan supporting.
Di sisi terminal, perseroan telah mengimplementasikan Non Peti Kemas Terminal Operating System (NPK TOS) khusus untuk barang curah, cair, maupun kering. Aplikasi tersebut sudah dibuat dan mulai diterapkan di Pelabuhan Banten sejak 9 Oktober 2017. Selain itu, lanjut Elvyn, pihaknya juga telah membuat Container Terminal Operating System, di Pelabuhan Jambi yang juga mulai beroperasi pada 9 Oktober 2017.
Perseroan juga mengembangkan auto tally untuk menghitung jumlah kontainer yang masuk melalui proses remote system. Adapun, sistem tersebut sudah diterapkan di Cabang Pelabuhan Palembang sejak September 2017. Selain auto tally, perseroan mengembangkan sistem pelayanan kapal dan barang untuk mendukung penurunan dwelling time yang sudah dilakukan di pelabuhan Cabang Panjang, Teluk Bayur, dan Palembang.
Sementara dari sisi supporting, Pelindo II sudah membuat sebuah web hosting management system. Dengan begitu, pelanggan yang memiliki barang impor bisa melihat secara langsung melalui sistem tersebut terkait kondisi barang dan waktu masuk dan keluarnya barang.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha, Saptono R Irianto menambahkan, sistem digitalisasi ini akan memberikan keuntungan kepada setiap pelanggan karena layanan yang diberikan akan lebih mudah. "Sistem operasinya sudah diatur, tidak ada yang direkayasa mulai dari planning sampai end user, semuanya sudah direncanakan dari awal, jadi lebih efektif, murah, dan lebih aman," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News