Sumber: Antara | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan Pelindo IV bekerja sama mengintegrasikan layanan peti kemas di kedua pelabuhan, agar kapal yang hendak masuk ke kedua pelabuhan memiliki kepastian jadwal dan lokasi bertambat dan bongkar muat barang.
"Upaya kerja sama ini untuk merespon program tol laut yang digagas oleh pemerintahan Presiden RI Joko Widodo, sebab sebelumnya kami berhasil menerapkan sistem windows pelayanan petikemas di pelabuhan," ucap General Manajer Pelindo III Tanjung Perak, Eko Harijadi Budijanto, di Surabaya, Selasa (24/11).
Ia mengatakan, sinergi sistem windows connectivity kedua pelabuhan diharapkan mempermudah proses bongkar muat dan penambatan kapal, sebab kegiatan bongkar muat petikemas di Pelabuhan Surabaya dan Makassar terbilang cukup tinggi.
Pada tahap awal kerja sama, Pelindo akan menggandeng Terminal Petikemas Makassar, Berlian Jasa Terminal Indonesia dan perusahaan PT Meratus Line.
General Manajer Operation Meratus Line, Rudy Supriadi mengatakan, integrasi sistem layanan petikemas ini akan membuat operasional kapal pengangkut petikemas bisa menjadi lebih efisien, sebab jadwal kapal bisa on schedule sehingga produktivitas bongkar muat bisa meningkat.
"Saat ini ada dua kapal rute Surabaya-Makassar dan Makassar Surabaya. Rencannya juga akan ada rute baru yang mencakup Pelabuhan Belawan yang dikelola Pelindo I dan Pelabuhan Bitung yang dikelola Pelindo IV dan Pelabuhan Tanjung Priok yang dikelola Pelindo II," paparnya.
Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto mengatakan adanya kerja sama dan penerapan "windows connectivity" ini diharapkan mempercepat waktu kapal untuk menempuh perjalanan antarpelabuhan, sehingga akan menekan biaya logistik.
Ia mengatakan, dengan sistem ini ditargetkan akan mampu menurunkan "turn arraound voyage" (TRV) dari semula sekitar 8 hari menjadi 6 hari.
"TRV adalah waktu yang dibutuhkan kapal untuk menempuh perjalanan dari Pelabuhan pertama menuju pelabuhan kedua dan kembali ke pelabuhan pertama kembali," ucapnya, menerangkan.
Sementara itu, penandatanganan kerja sama sebelumnya telah dilaksanakan Senin (23/11) di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
"Jika selama ini waktu yang dibutuhkan kapal dari Surabaya ke Makassar hingga kembali lagi ke Surabaya membutuhkan waktu 8 hari, maka dengan adanya sistem windows connectivity ini ditargetkan dapat ditekan menjadi 6 hari," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News