Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menerima peringkat AAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Sebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) yang bertindak sebagai surviving entity atau perusahaan penerima penggabungan dengan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero), PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) dan PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) efektif melakukan konsolidasi per tanggal 1 Oktober 2021.
Pefindo juga memberikan peringkat AAA atas Obligasi I/2016 yang sebelumnya diterbitkan oleh Pelindo I dan Obligasi I/2018 yang sebelumnya diterbitkan oleh Pelindo IV. Kedua obligasi ini diambil alih oleh Pelindo dengan adanya penggabungan usaha tersebut.
Baca Juga: Merger Pelabuhan Indonesia (Pelindo) resmi terwujud
Dengan peleburan ini, maka Pefindo juga telah mencabut peringkat Pelindo I dan Pelindo IV. Peringkat perusahaan terakhir untuk Pelindo I dan Pelindo IV masing-masing adalah AA-/Stabil dan AA/Stabil.
“Penggabungan ini akan meningkatkan skala dan diversifikasi Pelindo karena kapasitas throughput peti kemas meningkat menjadi 16,7 juta TEUs, sehingga menjadikannya operator terminal peti kemas terbesar kedelapan di dunia,” ujar Ali Mulyono, Group Head Sekretariat Pelindo dalam siaran pers di situs Kementerian BUMN, Senin (11/10).
Dalam jangka menengah dan panjang, penggabungan ini juga akan memberikan posisi kompetitif yang lebih kuat karena akan memungkinkan terjadinya layanan pelabuhan yang terintegrasi melalui standarisasi bisnis yang lebih baik yang kemudian akan meningkatkan daya saing dan kinerja Pelindo. Dengan demikian, hal ini akan meningkatkan konektivitas maritim di seluruh Indonesia.
Selain itu, Pefindo juga menilai tingkat dukungan dari pemerintah yang lebih kuat jika terjadi kesulitan keuangan karena peran strategis Pelindo yang penting. Dalam hal ini, pemerintah akan terus memegang kendali yang kuat atas Pelindo dalam jangka pendek hingga menengah untuk memastikan bahwa strategi Pelindo selaras dengan agenda dan kebijakan pemerintah.
Selanjutnya: Ramai-ramai gelar aksi merger dan akuisisi, ini kata para pengamat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News