kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ramai-ramai gelar aksi merger dan akuisisi, ini kata para pengamat


Senin, 20 September 2021 / 20:46 WIB
Ramai-ramai gelar aksi merger dan akuisisi, ini kata para pengamat
ILUSTRASI. ilustrasi?merger dan akuisisi, mergers and acquisitions


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomena aksi konsolidasi yang meliputi merger dan akuisisi perusahaan-perusahaan di Indonesia masih terus terjadi sekalipun berada di tengah ketidakpastian pandemi Covid-19.

Yang terhangat, Grup Djarum melalui PT Global Digital Niaga selaku pengelola Blibli.com hendak mengakuisisi saham PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC). Rencana akuisisi tersebut dipandang sebagai strategi Blibli.com untuk memperluas ekosistem bisnisnya.

Selain itu, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) yang juga terafiliasi dengan Grup Djarum bersiap mengakuisisi saham mayoritas PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) sebanyak 90%.

Akuisisi tersebut dilakukan TOWR lewat anak usahanya PT Profesional Telekomunikasi Indonesia atau Protelindo.

Corporate Communication Manager PT Djarum Indonesia Budi Darmawan menolak berkomentar terkait gencarnya Grup Djarum melalui anak-anak usahanya dalam melakukan aksi konsolidasi di berbagai sektor industri.

Baca Juga: Ini kata analis di tengah kabar Blibli.com akan mengakuisisi Erajaya (ERAA)

“Untuk hal tersebut silakan untuk ditanyakan ke manajemen perusahaan yang bersangkutan,” kata dia, Senin (20/9).

Aksi konsolidasi berupa merger turut dilakukan oleh PT Indosat Tbk (ISAT) dan Hutchison 3 Indonesia. Nilai transaksi merger tersebut diperkirakan mencapai US$ 6 miliar.

Masih hangat juga, Kementerian BUMN akan segera melakukan merger pada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) I, II, III, dan IV pada 1 Oktober mendatang. Nilai aset Pelindo I sampai IV diperkirakan mencapai Rp 112 triliun.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Nailul Huda menyampaikan, pada dasarnya ada tiga tujuan utama yang membuat perusahaan-perusahaan melakukan konsolidasi bisnis seperti merger dan akuisisi. Di antaranya adalah efisiensi bisnis, perluasan pangsa pasar, dan memperbesar aset.

Efisiensi bisnis biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang berada dalam satu sektor bisnis atau memiliki pola bisnis yang serupa. Maka dari itu mereka melakukan aksi merger atau akuisisi yang diharapkan bisa mengurangi beban pengeluaran hingga lebih fokus dalam mencapai tujuan bisnis.

Merger Pelindo I sampai IV dapat menjadi salah satu contoh aksi merger yang bertujuan untuk efisiensi bisnis.

Baca Juga: Setelah Akuisisi RANC, Grup Djarum Kini Membidik Erajaya Swasembada (ERAA)



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×