kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.349   -10,00   -0,07%
  • IDX 7.863   33,73   0,43%
  • KOMPAS100 1.201   5,02   0,42%
  • LQ45 975   5,23   0,54%
  • ISSI 228   0,43   0,19%
  • IDX30 498   2,73   0,55%
  • IDXHIDIV20 600   2,96   0,50%
  • IDX80 136   0,54   0,40%
  • IDXV30 140   0,50   0,36%
  • IDXQ30 167   0,69   0,42%

Pelita Air Dukung Program Integrasi 3 Maskapai Aviasi BUMN


Selasa, 22 Agustus 2023 / 16:58 WIB
Pelita Air Dukung Program Integrasi 3 Maskapai Aviasi BUMN
ILUSTRASI. Maskapai penerbangan Pelita Air mengatakan pihaknya mendukung program merger Pemerintah melalui integrasi tiga maskapai BUMN. ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan Pelita Air mengatakan pihaknya mendukung program merger Pemerintah melalui integrasi tiga maskapai BUMN. 

"Pelita Air selalu mendukung program Pemerintah, termasuk mengenai integrasi tiga maskapai BUMN dengan harapan penguatan industri aviasi nasional, menyediakan harga tiket yang terjangkau dan terus mendukung konektivitas udara nasional," ujar Agdya P.P. Yogandari Corporate Secretary Pelita Air kepada Kontan, Selasa (22/8). 

Sebagai informasi, Pemerintah melalui Menteri BUMN Erick Thohir berencana menggabungkan tiga BUMN yang bergerak di sektor penerbangan menjadi satu. BUMN tersebut adalah Garuda Indonesia, Citilink dan Pelita Air.

Baca Juga: Soal Rencana Merger BUMN Aviasi, Begini Tanggapan Garuda Indonesia

Ia mengatakan hal ini dilakukan demi efisiensi dan membuat industri penerbangan negara semakin kuat dan efisien.

"BUMN terus menekan logistic cost. Pelindo dari 4 (perusahaan) menjadi 1. Sebelumnya, logistic cost mencapai 23 persen, sekarang jadi 11 persen. Kita juga upayakan Pelita Air, Citilink, dan Garuda merger untuk menekan cost," ungkapnya, dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan. 

Erick menyebut Indonesia masih kekurangan sekitar 200 pesawat. Indonesia memiliki 280 juta penduduk yang memiliki pendapatan per kapita US$ 4.700 per tahun. Artinya, lanjut Erick, Indonesia membutuhkan 729 pesawat namun Indonesia baru memiliki 550 pesawat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×