kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pelni dan Perinus duet meningkatkan kapasitas pengangkutan ikan


Senin, 12 Februari 2018 / 17:58 WIB
Pelni dan Perinus duet meningkatkan kapasitas pengangkutan ikan
ILUSTRASI. Bongkar Muat Ikan di Pelabuhan Muara Baru


Reporter: Abdul Basith | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kapal pengangkut ikan di Indonesia belum mencukupi kebutuhan distribusi perikanan. Hal tersebut mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelayaran dan perikanan bersama-sama meningkatkan pengangkutan perikanan.

"Kapal masih sedikit, padahal potensi perikanan tinggi," ujar Direktur Keuangan, Umum, dan Sumber Daya Manusia (SDM) PT Perikanan Nusantara (Perinus), Ridwan Zachrie, Senin (12/2).

Oleh karena itu, Perinus akan mengajukan izin agar aset kapal yang dimiliki dapat dimanfaatkan sebagai kapal pengangkut dari sentra perikanan menuju Pulau Jawa.

Selain pemanfaatan aset, Perinus yang saat ini bertugas sebagai off taker bagi hasil tangkapan nelayan di Arafuru, bekerja sama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni/Persero). Perinus akan mengirimkan ikan dengan menumpang 2 reefer container pada kapal penumpang milik Pelni.

Pelni pun mengaku siap untuk mengangkut komoditas perikanan.

Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni, Harry Boediarto Soemarto bilang, pengiriman melalui Pelni lebih murah karena disubsidi.

Saat ini Pelni juga melayani pengiriman hewan ternak menggunakan kapal. Harry bilang, kapal khusus pengiriman perikanan bukan tidak mungkin jika permintaan tinggi.

Rute kapal milim Pelni pun diakui mendukung untuk melakukan pengangkutan komoditas perikanan. "Hampir semua rute kapal Pelni menjangkau Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT)," terang Harry.

Saat ini pengiriman perikanan paling banyak dari wilayah Papua. Bersinergi dengan transportasi lain, nantinya pengiriman tersebut akan didaratkan di Surabaya.

Tiba di Surabaya, ikan tersebut akan dikirim menggunakan kereta. Hal tersebut dinilai lebih efisien mengingat antrean pada pelabuhan Tanjung Priok yang panjang akan memakan waktu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×