Reporter: Gentur Putro Jati | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Pelayaran Nasional Indonesia (PELNI) akan menggunakan tiga kapal sebagai proyek percontohan standar pelayanan maksimum. Proyek percontohan tersebut bertujuan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Ketiga kapal yang akan dipakai sebagai proyek percontohan adalah Kapal Motor (KM) Kelud yang beroperasi di Batam, KM Bukit Siguntang untuk rute Ambon dan rute Timur lainnya, serta KM Gunung Dempo yang melayani rute Biak Numfor. “Tiga kapal tersebut memiliki tingkat layanan dan fasilitas yang lebih baik diantara kapal Pelni lainnya,” kata Sekretaris Perusahaan Pelni Daniel Bangonan, Selasa (9/2).
Terkait pelayanan kepada masyarakat tersebut, Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub Sunaryo sebelumnya mengatakan, tahun ini Pelni mendapatkan dana PSO Rp 600 miliar. Jumlahnya sama dengan PSO yang diberikan di 2009 lalu, namun lebih rendah dibandingkan PSO 2008 yang berjumlah Rp 800 miliar. Namun menurut Sunaryo jumlah PSO tahun ini masih bisa bertambah, karena pemerintah ingin memperbanyak pelabuhan singgah yang dilayani Pelni.
"Saat ini jumlah pelabuhan singgah yang dilayani Pelni ada sebanyak 87 buah. Tahun ini rencananya pemerintah menginginkan pelabuhan yang dilayani Pelni menjadi 92 pelabuhan singgah. Dimana rutenya banyak melayani Kawasan Indonesia Bagian Timur, yaitu Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua," katanya.
Tambahan PSO yang akan diusulkan dalam Rancangan APBN 2010 tersebut, menurut dia, selain bisa digunakan Pelni untuk memperluas layanan dengan menambah pelabuhan singgah, perseroan juga bisa mempergunakannya untuk menutupi minimnya marjin dari tarif yang berlaku saat ini bagi penumpang kelas ekonomi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News