kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peluang bisnis mobil bekas di tahun 2020, apakah masih juga lesu?


Minggu, 22 Desember 2019 / 17:20 WIB
Peluang bisnis mobil bekas di tahun 2020, apakah masih juga lesu?
ILUSTRASI. Penjualan mobil melalui perusahaan pembiayaan di Tangerang Selatan, Minggu (1/12).


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Permintaan mobil bekas diperkirakan masih tetap ramai, namun pertumbuhan penjualannya diperkirakan tidak mengalami kenaikan yang signifikan.

Herjanto Kosasih, Manager Senior Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua mengaku tidak dapat memprediksi targetnya di tahun depan.

Dikarenakan sampai akhir tahun ini pihaknya merasa penjualan tidak sekuat akhir tahun lalu. "November tahun lalu saja kami bisa menjual 2.600 unit namun untuk November tahun ini hanya 2.000 unit lebih sedikit," sebut Herjanto kepada KONTAN, Jumat (20/12).

Baca Juga: ITC Mangga Dua juga kian sunyi

Ia mengaku cukup heran, ditengah ramainya konsumsi masyarakat ke tempat hiburan namun animo pembelian kendaraan dirasakan kurang. Kelesuan ini menurutnya juga disebabkan oleh kondisi ekonomi global dan nasional dimana permintaan akan kendaraan bermotor tengah melamban.

Bicara target tahun depan, Herjanto mengatakan pihaknya tak mengharapkan hal yang muluk-muluk. Paling tidak bisa berada di level 30.000 unit setiap tahun, atau bisa mengalami kenaikan sedikit dibandingkan tahun ini.

Perkara model yang diincar, menurutnya masih model mobil sejuta umat yakni Low Multi Purpose Vehicle (LMPV). "Secara porsi masih besar mobil-mobil seperti Avanza dan Xenia," katanya.

Tidak ada persoalan regulasi yang terlalu menghambat permintaan mobil bekas, bahkan regulasi lalu lintas ganjil-genap menurut Herjanto memberikan dampak positif bagi penjualan mobil bekas. Sebab masing-masing orang mempertimbangkan menambah satu mobil dengan nomor ganjil/genap namun dengan harga terjangkau.

Sementara itu PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) memiliki beberapa unit usaha penjualan mobil bekas lewat anak usaha PT Adi Sarana Lelang dan platform daring (online) Caroline-id.com. Jany Candra, Direktur ASSA mengaku masih optimistis segmen usaha tersebut masih bertumbuh ditahun depan.

Baca Juga: Penjualan mobil bekas masih lesu, LCGC mulai saingi MPV

"ASSA masih menargetkan pertumbuhan positif untuk segmen mobil bekas di tahun depan. Target yang yang ingin di capai tahun depan masih proses review," kepada Kontan.co.id, minggu lalu. Untuk balai lelang yang dimiliki perusahaan juga menyediakan sepeda motor dan mobil.

Tahun lalu usaha balai lelang kendaraan bermotor bekas milik ASSA mampu menjual hingga 80.000 unit kendaraan. Sedangkan di tahun ini kata Jany perusahaan mematok sekitar 100.000 unit kendaraan bermotor dimana 40% nya diisi oleh mobil bekas.

Sedangkan untuk situs jual-beli Caroline-id.com perseroan optimistis dapat menorehkan penjualan hingga 4.000 unit di sepanjang tahun 2019. Jany menilai menilai peminat penjualan dan pembelian mobil bekas lewat online masih terus tumbuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×