Reporter: Azis Husaini | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Pemerintah mengubah skema pembangunan Kilang Bontang, Kalimantan Timur. Dari yang sebelumnya memakai skema Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) menjadi penugasan khusus ke PT Pertamina. Artinya peluang pihak swasta mendapatkan proyek ini akan musnah.
Direktur Utama PT Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, skema kilang di Bontang akan diubah seperti skema di Kilang Tuban, di mana Pertamina berpatner dengan Rosneft. Namun demikian, perubahan itu masih akan dibicarakan dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Rachmad Hardadi, Direktur Pengolahan PT Pertamina menambahkan, dengan perubahan skema ini tidak perlu mengubah Perpres soal kilang. "Dengan penugasan khusus ke Pertamina pembangunan akan lebih cepat," imbuh dia di kantor Pertamina, Rabu (10/8).
Dia menjelaskan, pihaknya tidak perlu mengulang dari nol alias melakukan penawaran lelang dari awal, namun kita akan mulai dari semi final atau sudah ada sekitar 36 partisipan yang akan diseleksi menjadi pemenang. "Bulan Februari 2017 sudah ada pemenangnya dan akhir 2022 akan beroperasi," kata dia.
Hardadi menyatakan, nantinya pemenang lelang akan menjadi patner Pertamina dalam membangun Kilang Bontang dengan kapasitas 300.000 barel per hari. Adapun investasinya bisa mencapai US$ 13 miliar. "Soal pendanaan insyallah ada jalan keluar," ungkapnya.
Ia menyatakan, untuk mematangkan perubahan skema tersebut pihaknya akan memgadakan rapat Kamis (11/8) dengan Kementerian ESDM. Adapun soal share saham dan mekanismenya akan dibicarakan di rapat tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News