Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test
JAKARTA. Menjelang akhir tahun, ancaman pemadaman listrik bergilir masih tetap membayangi wilayah Jakarta dan sekitarnya. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Fahmi Mochtar mengakui, wilayah Jakarta dan sekitarnya masih mengalami defisit listrik sebesar 50 megawatt (MW).
Meskipun, lanjut Fahmi, beban puncak pada akhir tahun akan turun bersamaan dengan libur panjang Natal dan Tahun Baru. Sebab, Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang belum bisa bekerja secara optimal. “Kapasitas Muara Karang turun jadi 85% karena dioperasikan menggunakan bahan bakar minyak. Seharusnya menggunakan gas," ujar Fahmi, Selasa (1/12).
Menurut Fahmi, pasokan gas ke PLTGU Muara Karang akan terhenti lantaran perusahaan pemasok gas PT Pertamina Hulu Energi melakukan perawatan blok Offshore North West Java (ONWJ). Blok ini memasok gas ke PLTGU Muara Karang dan Tanjung Priok.
Di sisi lain, lanjut Fahmi, perbaikan Gardu Induk (GI) Cawang belum selesai 100%, tepatnya 98%. Saat ini gardu sedang dalam tahap uji coba yang diperkirakan memakan waktu satu pekan.
Setelah uji coba selesai, baru akan dioperasikan sebelum jadwal yang ditetapkan pada 19 Desember 2009. Berbeda dengan Fahmi, Direktur Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi (LPE) J. Purwono mengatakan, pasokan listrik pada akhir tahun aman, baik untuk wilayah Jakarta maupun wilayah lainnya.
"Akhir tahun relatif lebih aman dibandingkan karena industri libur. Beban industri bisa dibilang berkurang 30% sehingga pelayanan kepada masyarakat lebih aman," tukas Purwono.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News