kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pemadanan Data Pelanggan Listrik Subsidi Masih Terganjal


Selasa, 18 Januari 2022 / 17:55 WIB
Pemadanan Data Pelanggan Listrik Subsidi Masih Terganjal
ILUSTRASI. Subsidi Listrik Covid: Anak memasukkan nomor token listrik stimulus subsidi listrik di Bogor


Reporter: Filemon Agung | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Langkah pemerintah melakukan reformasi subsidi masih menemui sejumlah kendala. Dari sisi kelistrikan, pemerintah kini tengah melakukan pemadanan data pelanggan dengan data yang ada dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rida Mulyana mengungkapkan, pemadanan data yang kini tengah dilakukan bukan bertujuan untuk mengurangi alokasi subsidi. Melainkan, pemerintah ingin memastikan agar alokasi subsidi listrik lebih tepat sasaran.

Dalam pemadanan data ini, Pemerintah membentuk tim bersama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk melakukan verifikasi data secara langsung ke pelanggan.

Sayangnya, pemadananan data ini menemui kendala karena DTKS yang digunakan oleh tim verifikasi bukan merupakan data yang paling baru.

"Hanya data yang bisa menjamin program konversi bisa berjalan dengan benar, kita juga sudah minta DTKS terbaru ke Kemensos, sudah dua kali tapi belum dijawab," ungkap Rida dalam Konferensi Pers Kinerja 2021, Selasa (18/1).

Baca Juga: Daya Beli Masyarakat Tertahan Kenaikan Tarif & Harga

Rida melanjutkan, saat ini data yang digunakan adalah DTKS per 6 Oktober 2020. Sementara, tahun ini sudah memasuki tahun 2022 sehingga diyakini ada perubahan yang signifikan untuk data masyarakat dalam DTKS.

Rida menambahkan, pemerintah pun kini masih menggodok skema yang paling mungkin diterapkan dalam peralihan subsidi ini.

"Sejak 2003 loh kita gak pernah menaikkan (tarif listrik). Mekanisme (subsidi) ya nanti yang berhak subsidi entah dikasih cash atau kupon untuk membayar listrik agar tidak dipakai bayar yang lain. Masih digodok. Jangan sampai kita menyusahkan rakyat," jelas Rida.

Rida melanjutkan, belum ada target khusus untuk reformasi subsidi yang tengah dilakukan saat ini. Yang terang, pemerintah menargetkan setidaknya 85% data yang diperoleh dan diverifikasi sudah akurat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×