Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, peletakan batu pertama (groundbreaking) dalam rangka pembangunan Bandara Kediri akan dilaksanakan pada April 2020 mendatang. Hal itu diungkapkan Budi usai melakukan Rapat Perencanaan Pembangunan Bandara Kediri di Pendopo Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Sabtu (15/2).
Rapat ini juga turut dihadiri oleh Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) Pramono Anung, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Bupati Kediri Haryanti Sutrisno, perwakilan PT Gudang Garam Tbk (GGRM), serta seluruh stakeholders terkait.
“Kami berbahagia karena dalam rapat yang dipimpin Menseskab, kami sudah sepakat bahwa bulan April 2020 akan dilakukan groundbreaking,” ujar Budi di dalam keterangan tertulis, Minggu (16/2).
Baca Juga: Sebanyak 62 mahasiswa yang diobservasi di Natuna tiba di Surabaya
Bandara Kediri ini rencananya akan dibangun melalui tiga tahap. Untuk tahap awal, Budi menargetkan pembangunannya dapat selesai dalam waktu dua tahun, atau pada April 2022 mendatang.
Menurut dia, jangka waktu dua tahun ini sangat cukup untuk menyelesaikan pembangunan tahap pertama. Apalagi jika mengingat Bandara Internasional Yogyakarta di Kulonprogo dapat selesai dibangun dalam waktu 18-19 bulan atau sekitar 1,5 tahun saja.
Bandara Kediri ini direncanakan memiliki fasilitas landasan pacu (runway) sepanjang 3.300 x 45 meter persegi, serta dilengkapi dengan fasilitas penunjang (kategori PKP-PK) dan juga fasilitas sisi darat, seperti terminal penumpang, terminal kargo, parkir kendaraan.
Baca Juga: Bea Cukai Kediri sumbang Rp 20,69 triliun atau tumbuh 12,04%
Pembangunan bandara ini dilakukan di lahan seluas 450 hektare (ha). Pada pembukaan, nantinya Bandara Kediri tahap 1 dapat menampung sekitar 1,5 juta penumpang, sedangkan runway movement dapat menampung 8 air traffic movement khususnya pada jam sibuk.
Proyek pembangunan Bandara Kediri menggunakan skema Kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), dengan pembiayaan seluruhnya menggunakan dana dari swasta yaitu Gudang Garam.
Pembiayaan ini mencakup pembebasan lahan sampai dengan pembangunan bandara. Untuk tahap 1, diperkirakan nilai investasi yang disiapkan oleh Gudang Garam, termasuk untuk pembebasan lahan adalah sekitar Rp 9,2 triliun.