kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembangunan Bandara Kediri dimulai April 2020, investasi awal Gudang Garam Rp 9,2 T


Minggu, 16 Februari 2020 / 13:27 WIB
Pembangunan Bandara Kediri dimulai April 2020, investasi awal Gudang Garam Rp 9,2 T
ILUSTRASI. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (kiri) berbincang dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kanan) sebelum mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi V DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2020). Nilai investasi tahap I Bandara Kediri


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Kemudian, bandara yang berlokasi di Jawa Timur ini nantinya akan berfungsi sebagai bandara domestik, sementara untuk bandara internasional tetap dilayani oleh Bandara Juanda di Surabaya. Keberadaan bandara ini diharapkan dapat mendorong peningkatan perekonomian negara, meningkatkan jumlah wisatawan, mempermudah masyarakat sekitar untuk bepergian, serta dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kediri dan sekitarnya.

Lebih lanjut, Budi mengapresiasi adanya kerja sama yang baik antara pemerintah daerah (Pemda) di Jawa Timur (Jatim) dan pihak Gudang Garam dalam rencana pembangunan Bandara Kediri. "Ini merupakan pertama kali pihak swasta sepenuhnya menginvestasikan pembangunan bandara dengan skema KPBU. Artinya, PT Gudang Garam akan mendapatkan konsesi, selama 30 atau 50 tahun. Ini merupakan hal yang patut dicontoh oleh daerah lain untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, Kediri, dan Gudang Garam,” papar Budi.

Budi menambahkan, persyaratan teknis terkait dengan pembangunan Bandara Kediri ini telah berhasil diselesaikan. Selain itu, ketersediaan lahan untuk akses dari dan menuju bandara serta drainase di Bandara Kediri juga telah dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR dan pemda setempat. "Untuk drainase serta akses dari dan menuju bandara, sedikit lagi kita selesaikan dalam waktu dekat konsinyasi lahan sekitar 1,5 ha," lanjutnya.

Baca Juga: Dana pembangunan Bandara Kediri 100% dari Gudang Garam, apa sumbangan pemerintah?

Terkait pengelolaan Bandara Kediri, Budi mengatakan seluruhnya akan diserahkan kepada Gudang Garam untuk dapat memilih siapa yang akan diberikan Badan Usaha Bandar Udara (BUBU).

Namun demikian, terkait dengan pengelolaan kontrol lalu lintas udara (air traffic control), tetap harus dilakukan oleh Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia.

Di sisi lain, Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Novie Riyanto mengatakan, perkembangan dari pembebasan lahan untuk pembangunan bandara ini sudah mencapai 98,4%.

Novie menambahkan, Bandara Kediri nantinya akan difungsikan sebagai bandara pengumpan di jalur selatan pulau Jawa, sementara untuk bandara hub di Jawa Timur akan menggunakan Bandara Juanda Surabaya.

Baca Juga: Bangun Bandara Kediri, Gudang Garam siapkan dana Rp 6 triliun

"Seperti diketahui jalur selatan Jawa sangatlah berkembang, ada Bandara Kertajati di Jawa Barat, Bandara Jenderal Sudirman di Purbalingga Jawa Tengah, serta Bandara Wiradinata Tasikmalaya di Jawa Barat. Bandara Kediri ini akan menjadi jalur tersendiri untuk melayani bagian selatan Jawa yang sangat padat," kata Novie.

Sebagai tambahan, Bandara Kediri nantinya akan melayani masyarakat di enam kabupaten di Jawa Timur, yaitu Madiun, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, dan Kediri, dengan total penduduk sekitar 10 juta jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×