kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembangunan PLTGU Riau yang digarap Medco Power sudah capai 56% dari target


Jumat, 07 Februari 2020 / 18:27 WIB
Pembangunan PLTGU Riau yang digarap Medco Power sudah capai 56% dari target
ILUSTRASI. Pembangkit listrik PT Medco Power Indonesia


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Medco Power Indonesia, tengah mengerjakan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) di Pekanbaru, Riau. Melalui anak usahanya, Medco Ratch Power Riau (MRPR), proyek PLTGU berkapasitas 275 Megawatt (MW) itu dikerjakan sejak November 2018.

Presiden Direktur Medco Power Eka Satria menyatakan, saat ini progres pembangunan PLTGU tersebut sudah mencapai 56%. Dengan begitu, Eka optimistis, penyelesaian PLTGU Riau itu bisa secara target, yakni dapat beroperasi komersial alias Commercial Operation Date (COD) pada Mei 2021.

Baca Juga: Anggarkan Rp 175 miliar, pemerintah targetkan bangun PLTS Atap di 800 titik tahun ini

"Proyek ini diharapkan dapat beroperasi secara komersial sesuai jadwal dan menyalurkan listrik dengan kinerja yang handal untuk memenuhi kebutuhan listrik wilayah Riau pada khususnya dan daerah Sumatera secara keseluruhan," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jum'at (7/2).

Sebagai informasi, PT Medco Power Indonesia merupakan anak usaha dari PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Sementara MRPR adalah perusahaan patungan antara Medco Power yang memiliki porsi 51%, dengan Ratchaburi Electricity Generating Holding PCL (ratch), perusahaan listrik asal Thailand dengan porsi 49%.

Pada Maret tahun lalu, MRPR telah menandatangani Perjanjian Kredit untuk fasilitas sebesar US$ 222 juta, dengan konsorsium internasional dengan total jangka waktu pinjaman 20 tahun.

Konsorsium tersebut terdiri dari Asian Development Bank (ADB), International Finance Corporation (IFC), MUFG Bank, Ltd (MUFG) danSumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC).

Baca Juga: Dirjen ESDM klaim virus corona belum brdampak signifikan ke sektor tambang

Total pembiayaan tersebut merupakan 76% dari total nilai investasi senilai US$ 293 juta. Dari sisi proyek, pembangkit ini diharapkan bisa menambah pasokan listrik sebesar 275 MW ke dalam jaringan listrik Sumatera dan bisa membantu penguatan sistem kelistrikan di wilayah Riau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×