Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertanian (Kemtan) memperkirakan pembatasan impor kedelai akan bisa dilaksanakan pada akhir 2018. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sumardjo Gatot Irianto seusai Rapat Koordinasi Gabungan Ketahanan Pangan dan Evaluasi Upsus Tahun 2017.
Gatot menyampaikan, saat ini Kemtan sedang menyiapkan pasar domestik terlebih dahulu supaya bisa mengonsumsi produk kedelai non GM, sembari meningkatkan produksi kedelai di dalam negeri.
Dia pun mengatakan, saat ini Kemtan masih menunggu pembahasan pembatasan impor kedelai yang akan dibahas di Kemenko Perekonomian.
Gatot bilang, pada Oktober dan Desember tahun lalu, Kemtan sudah melakukan penanaman kedelai di lahan seluas 500.000 ha. Dia pun mengungkap, pada APBN tahun ini, terdapat penambahan lahan seluas 1,5 juta ha untuk kedelai.
"Sekarang yang bisa tanam tanpa bantuan pemerintah bisa 300.000-500.000 ha, jadi luas tanam bisa 2,3-2,5 juta ha. Nila produksi 1,5 ton per ha, itu produksinya sudah 3 juta ton," ujar Gatot.
Menurut Gatot, bila Penambahan Luas Areal Tanam Baru tersebut bisa terlaksana, maka akan bisa menutupi kebutuhan kedelai yang mencapai 2,8 juta ton dalam setahun.
Gatot mengaku pembatasan kedelai harus dilakukan secara bertahap. Pasalnya, hingga 2017, produksi kedelai berkisar 1,1 juta ton.
Meski demikian Kemtan akan terus memantau luas tanamnya, sehingga produksi yang diinginkan dapat cepat tercapai. "Pembatasan impornya akan seperti jagung. Impor dobatasi pelan-pelan sampai kita anggap sudah cukup," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News