Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Pemerintah serius membebaskan bea masuk (BM) biji kakao untuk memenuhi kebutuhan industri hilir. Impor biji kakao tersebut rencananya hanya dibatasi untuk perusahaan yang mengantongi izin sebagai importir produsen (IP).
Muhammad Lutfi Menteri Perdagangan mengatakan, setidaknya kekurangan biji kakao untuk industri pengolahan pada tahun ini mencapai 100.000 ton. "Tapi ini akan kita bikin untuk yang produsen saja," kata Lutfi, Jumat (11/4).
Menurut Lutfi, selama ini biji kakao yang diimpor merupakan jenis fermentasi. Dan, biji kakao yang dihasiklan oleh petani lokal mayoritas masih berupa non fermentasi. Padahal untuk mendapatkan hasil produk turunan kakao yang baik, biji kakao yang diolah seharusnya dalam bentuk fermentasi.
Bayu Krisnamurthi Wakil Menteri Perdagangan menambahkan, pembebasan bea masuk tersebut sifatnya sementara. "Intinya sangat sementara (pembebasan bea masuk). Sampai produksi dalam negeri bisa meningkat," kata Bayu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News