kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pembentukan Oil Fund dimulai tahun depan


Kamis, 23 Juli 2015 / 18:43 WIB
Pembentukan Oil Fund dimulai tahun depan


Reporter: Bunga Claudya, Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana membentuk himpunan dana (fund) untuk mengatasi fluktuasi harga minyak dunia. Rencananya, proyek oil fund ini dimulai tahun depan. 

Direktur Jenderal Minyak Bumi dan Gas Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiraatmadja Pudja mengatakan saat ini pemerintah masih membahas perihal mekanisme oil fund tersebut. "Saat ini masih dalam pembahasan, semoga saja Petroleum Fund terealisasi pada 2016," ujarnya pada KONTAN, Kamis (23/7).

Akan tetapi, sampai saat ini wacana oil fund sendiri belum diikuti peraturan yang jelas. Padahal, pihak Pertamina sangat menyambut baik adanya wacana tersebut.

Direktur Pemasaran Pertamina, Ahmad Bambang mengaku, oil fund ini merupakan cara yang sangat bagus utnuk bisa menstabilkan harga.

"Ketika acuan MoPS (means of platts Singapore) naik, harga tidak buru-buru naik karena ada fund tersebut. Cara ini sama seperti di Malaysia,"kata Ahmad pada KONTAN Kamis (23/7).

Direktur Pembinaan Usaha Hilir Ditjen Migas Setyorini Tri Hutami menjelaskan, ketika harga minyak dunia naik, pemerintah nantinya tidak perlu burut-buru menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) karena ada selisih positif ketika harga minyak dunia mengalami penurunan.

Perempuan yang akab disapa Rini ini menjelaskan, misalnya jika harga BBM saat ini ditetapkan sebesar Rp 8.000 per liter dan harga keekonomisannya hanya mencapai Rp 7.500 per liter maka ada selisih sebesar Rp 500 yang bisa dihimpun dalam oil fund yang rencananya nanti akan dikelola oleh Pertamina.

"Jadi ketika harga naik tidak akan naikan harga dan Pertamina pun tidak akan merugi," kata Rini pada KONTAN Kamis (23/7).

Rini menyebut, saat ini Pertamina masih merugi karena harga keekonomisan sudah melebihi dari harga BBM yang dijual oleh Pertamina. Sayangnya, Rini tidak menyebut besaran kerugian yang ditanggung Pertamina saat ini. "Intinya Oil Fund bisa membuat Pertamina tidak rugi sehingga bisa mendapatkan posisi balance," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




[X]
×