Reporter: Noverius Laoli | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Harga pangan masih saja bertahan tinggi meskipun pemerintah telah melakukan berbagai upaya, seperti operasi pasar dan membuka keran impor tanpa batas. Pemerintah mengakui terlambat mengantisipasi dampak peningkatan permintaan masyarakat sehingga harga pangan tidak juga mengalami penurunan seperti harapan Presiden Joko Widodo.
Berdasarkan survei pasar Kementerian Perdagangan (Kemdag) selama 1 - 20 Juni 2016 menunjukkan sejumlah harga komoditas pangan masih saja tinggi dan malah menunjukkan tren naik sejak awal bulan sampai saat ini.
Harga minyak goreng mengalami kenaikan dari Rp 11.490 pada 1 Juni menjadi Rp 11.610 pada 17 Juni. Demikian juga harga daging sapi mengalami kenaikan dari Rp 113.370 per kg menjadi Rp 115.110, harga daging ayam broiler naik dari Rp 32.170 per kg menjadi Rp 32.700 per kg, harga telur ayam ras naik dari Rp 23.790 per kg menjadi Rp 23.860 per kg dan tepung terigu naik dari Rp 9.000 per kg menjadi Rp 9.020 per kg.
Demikian juga harga gula pasir naik dari Rp 15.520 per kg menjadi Rp 16.040 per kg, harga kedelai lokal naik dari Rp 11.140 per kg menjadi Rp 11.180 per kg. Namun harga beras medium stagnan di harga Rp 10.570 per kg.
Sementara itu, harga kdelai impor menunjukkan penurunan dari Rp 10.860 per kg menjadi Rp 10.740 per kg. Demikian juga harga cabai merah keriting turun dari Rp 30.840 per kg menjadi Rp 29.420 per kg, harga cabai merah biasa juga turun dari Rp 31.850 per kg menjadi Rp 30.470 per kg dan bawang merah turun dari Rp 40.620 per kg menjadi Rp 37.160 per kg.
Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengakui, kenaikan harga sejumlah komoditas pangan seperti daging sapi terjadi karena pemerintah terlambat mengambil keputusan impor. Akibatnya, pemerintah sulit menurunkan harga komoditas pangan.
Ia mengambil contoh pada November 2015 diputuskan agar mengimpor 650.000 ton sapi bakalan pada awal tahun 2016. Namun faktaya yang dikasih izin impor hanya 150.000 ton.
"Ketikdaktaan pemerintah pada kesepakatan yang sudah dibuat menjadi salah satu penyebab sulitnya menurunkan harga pangan," ujarnya akhir pekan lalu.
Sementara itu, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengklaim telah terjadi penurunan harga daging sapi di kisaran Rp 10.000 per kg di pasar tradisional. Itu akibat pemerintah gencar melakukan operasi pasar bahan pangan di sejumlah titik, khususnya di Jabodetabek dan Jawa Barat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News