kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Pemerintah bakal kembangkan produk substitusi gandum


Jumat, 20 Agustus 2010 / 16:41 WIB
Pemerintah bakal kembangkan produk substitusi gandum


Reporter: Martina Prianti |


CIREBON. Pemerintah berencana masih akan terus mencoba mengembangkan produk substitusi gandum. Alasannya, pemerintah menyadari kalau ketergantungan pada gandum impor yang saat ini masih 100% tidak menguntungkan.

"Substitusi gandum masih terus dikembangkan terus tetapi memang belum menggembirakan. Yang cukup berhasil adalah sorbum, ini mungkin bisa dikembangkan," kata Suswono, Menteri Pertanian, Jumat (20/8).

Menurut dia, produk substitusi gandum akan diutamakan komoditas pangan lokal. Pemerintah melihat, memang harus dicari sumber karbohidrat baru dengan menggali potensi dalam negeri. "Ada ketela pohon yang bisa juga dijadikan tepung. Kemudian sukun, sagu, dan sebagainya," lanjutnya.

Untuk itu, Suswono melanjutkan, pemerintah akan terus berupaya mempromosikan diversifikasi pangan agar Indonesia tidak lagi terlalu tergantung pada gandum. "Saat ini memang ada ketergantungan terhadap gandum terutama produk terigu. Dengan kampanye diverisfikasi ini, diharapkan bisa mengurangi ketergantungan terhadap terigu," paparnya.

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Perekonomian menambahkan, perubahan iklim yang terjadi saat ini merupakan momentum yang tepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap gandum. "Perubahan iklim ekstrem memengaruhi ketersediaan pangan dunia. Rusia mengalami shortage produksi gandum sampai lebih dari 20%, demikian pula Turki. Ekspor gandum kemudian dihentikan, dan bukan tidak mungkin terjadi pada komoditas lain," kata dia.

Untuk itulah kampanye diversifikasi pangan perlu kembali digalakkan kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×