Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
Selain memastikan pemantauan kondisi listrik, upaya pengamanan pasokan listrik jelang hari raya Idul Fitri juga dilakukan dengan upaya pengamanan pasokan listrik. PLN pun menerapkan beberapa langkah seperti berikut:
- Memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan, meliputi kesiapan unit pembangkit, penguatan jaringan, dan distribusi
- Tidak melakukan pekerjaan atau pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik pada H-7 sampai dengan H+7 kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan
- Membuat rencana dan pola operasi unit-unit pembangkit berdasarkan perkiraan beban pada periode Hari Raya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya dengan menyiapkan cadangan putar (spinning reserve) lebih besar dibandingkan waktu reguler
- Memastikan ketersediaan energi primer atau bahan bakar pembangkit tenaga listrik, yang meliputi PLTU batubara dengan cadangan minimum 20 hari operasi dan Pembangkit BBM untuk operasi pelapis dengan cadangan minimum 7 hari operasi
Baca Juga: Begini strategi pengembangan EBT pascacorona dari Kementerian ESDM
- Menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan pasokan listrik
- Menyiapkan dan menyiagakan personel siaga pengamanan pasokan listrik 24 jam di masing-masing unit operasional
- Menjaga kontinuitas pasokan listrik di lokasi-lokasi prioritas antara lain, tempat ibadah utama seperti Masjid Istiqlal, Bandara, Pelabuhan, Stasiun Kereta Api, Jalan Nasional termasuk SPBU dan rest area, Rumah Sakit, dan Fasilitas untuk tanggap darurat virus corona.
Dari sisi pemerintah, pejabat tinggi pratama Ditjen Ketenagalistrikan akan memantau kondisi pasokan tenaga listrik setempat secara real-time. Apabila diperlukan, maka pejabat tersebut akan melakukan konferensi video. Selain itu, Inspektur Ketenagalistrikan dapat turun ke lapangan apabila ada kejadian khusus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News