Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM bersama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memantau kondisi sistem kelistrikan menjelang dan pasca hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Kegiatan pemantauan dilakukan secara virtual dan dilaporkan ke posko Idul Fitri sektor ESDM setiap hari mulai Minggu (17/5) sampai Senin (1/6) mendatang. Dengan pemantauan ini, diharapkan pelaksanaan Idul Fitri 1441 H dapat berjalan dengan lancar dan ketersediaan pasokan listrik akan tercukupi di seluruh Indonesia.
Sekretaris Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Munir Ahmad menyampaikan, melalui kegiatan pelaporan posko secara virtual, petugas posko akan melaporkan kondisi daya mampu pasok, beban puncak, dan cadangan daya sistem kelistrikan PLN maupun wilayah usaha lain di luar perusahaan tersebut.
Baca Juga: Tambahan posisi dan perubahan nomenklatur jabatan bisa beri angin segar bagi PLN
“Sistem yang dimonitor pada Posko Nasional ESDM Subsektor Ketenagalistrikan sebanyak 22 sistem ketenagalistrikan,” ujar Munir dalam siaran pers di situs Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM seperti dikutip Kontan.co.id, Senin (18/5).
Menurut Munir, metode penentuan kondisi kecukupan pasokan listrik dinyatakan dengan menggunakan metode N-1. Selanjutnya, posko subsektor ketenagalistrikan ini dibagai menjadi dua shifr, yaitu shift 1 mulai pukul 10.00 WIB—15.00 WIB dan shift 2 pukul 15.00 WIB—20.00 WIB.
“Koordinasi antar petugas posko sendiri dilakukan secara virtual melalui aplikasi rapat online sehari dua kali pelaksanaan,” lanjut Munir.
Selain memastikan pemantauan kondisi listrik, upaya pengamanan pasokan listrik jelang hari raya Idul Fitri juga dilakukan dengan upaya pengamanan pasokan listrik. PLN pun menerapkan beberapa langkah seperti berikut:
- Memastikan kesiapan dan keandalan sistem kelistrikan, meliputi kesiapan unit pembangkit, penguatan jaringan, dan distribusi
- Tidak melakukan pekerjaan atau pemeliharaan yang dapat mengganggu pasokan listrik pada H-7 sampai dengan H+7 kecuali pekerjaan perbaikan yang disebabkan gangguan
- Membuat rencana dan pola operasi unit-unit pembangkit berdasarkan perkiraan beban pada periode Hari Raya Idul Fitri di tahun-tahun sebelumnya dengan menyiapkan cadangan putar (spinning reserve) lebih besar dibandingkan waktu reguler
- Memastikan ketersediaan energi primer atau bahan bakar pembangkit tenaga listrik, yang meliputi PLTU batubara dengan cadangan minimum 20 hari operasi dan Pembangkit BBM untuk operasi pelapis dengan cadangan minimum 7 hari operasi
Baca Juga: Begini strategi pengembangan EBT pascacorona dari Kementerian ESDM
- Menetapkan Standard Operating Procedure (SOP) pengamanan pasokan listrik
- Menyiapkan dan menyiagakan personel siaga pengamanan pasokan listrik 24 jam di masing-masing unit operasional
- Menjaga kontinuitas pasokan listrik di lokasi-lokasi prioritas antara lain, tempat ibadah utama seperti Masjid Istiqlal, Bandara, Pelabuhan, Stasiun Kereta Api, Jalan Nasional termasuk SPBU dan rest area, Rumah Sakit, dan Fasilitas untuk tanggap darurat virus corona.
Dari sisi pemerintah, pejabat tinggi pratama Ditjen Ketenagalistrikan akan memantau kondisi pasokan tenaga listrik setempat secara real-time. Apabila diperlukan, maka pejabat tersebut akan melakukan konferensi video. Selain itu, Inspektur Ketenagalistrikan dapat turun ke lapangan apabila ada kejadian khusus.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News