kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah bisa pangkas investasi Blok Masela jika tak efisien


Minggu, 14 Oktober 2018 / 20:58 WIB
Pemerintah bisa pangkas investasi Blok Masela jika tak efisien
ILUSTRASI. Inpex Corporation


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memantau proyek Lapangan gas Abadi Blok Masela yang dioperatori oleh Inpex Corporation. Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar memastikan proyek tersebut akan dibiayai dengan efisien.

Pasalnya Arcandra bilang pemerintah tidak segan-segan memangkas biaya proyek Masela jika dirasa ada investasi biaya yang tidak diperlukan. "Kalau tidak benar, cost-nya di-cut," kata Arcandra pada Jumat (12/10).

Apalagi Arcandra menyebut pemerintah telah memiliki estimasi investasi untuk Blok Masela. Sayangnya, Arcandra tidak menyebut besaran estimasi investasi pemerintah untuk Blok Masela.

Pihak Inpex sendiri saat ini belum biaa menyebut besaran investasi untuk proyek gas tersebut. Senior Specialist Media Relations Inpex Corporation, Moch N.Kurniawan juga menyebut investasi Blok Masela akan terlihat setelah proses Blok Masela sudah dalam tahapan Front End Engineering Design (FEED) selesai.

"Saat ini kami belum mempunyai estimasi biaya proyek kilang LNG. Jadi kami belum bisa berkomentar. Secara umum, biaya proyek akan semakin akurat berdasarkan hasil pre-FEED (desain awal) yg akan dilanjutkan dengan hasil FEED (desain detil)," ujar Kurniawan ke KONTAN pada Jumat (12/10).

Arcandra menyebut Inpex baru memasukkan proposal Pre Front End Engineering Design (FEED) Blok Masela yang diserahkan kepada SKK Migas. SKK Migas dan Inpex pun masih melakukan pembahasan terkait Pre FEED tersebut.

"Masih di SKK Migas dibahas. Nanti dia laporin ke saya," kata Arcandra.

Pihak Inpex pun optimistis Pre FEED bisa segera selesai dalam waktu dekat. "Pre-FEED di mulai Maret dan akan segera selesai. Saat ini hasil pekerjaan atau deliverables pre-FEED tengah kami review, jadi bisa dikatakan pre-FEED akan segera berakhir," ungkap Kurniawan.

Nantinya, jika Pre FEED selesai, maka Inpex akan masuk ke dalam proses penyusunan revisi Plan of Development (POD) dan permintaan persetujuan kepada pemerintah. Setelah itu, Inpex akan memasukin pekerjaan FEED dan penyelesaian Final Investment Decision (FID) atau Keputusan Investasi Akhir.

Setelahnya baru akan dimulai proses Engineering, Procurement and Construction (EPC) atau masa konstruksi. Setelah masa konstruksi selesai, diharapkan produksi Blok Masela bisa dimulai pada 2027 mendatang.

Asal tahu saja, Blok Masela merupakan blok yang dikelola oleh PT Inpex Inpex Masela Limited (65%) dan Shell Upstream Overseas Services Ltd (35%). Blok tersebut memiliki luas area lebih kurang 4.291,35 km², terletak di Laut Arafura, sekitar 800 km sebelah timur Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Kontrak kerja sama Blok Masela ditandatangani pada 16 November 1998. Kontrak Blok Masela ini akan berakhir pada 2028 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×