kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pemerintah Dapat Hemat dalam Pembangunan Sistem Energi Hingga 2050, Begini Caranya


Minggu, 23 Oktober 2022 / 12:02 WIB
Pemerintah Dapat Hemat dalam Pembangunan Sistem Energi Hingga 2050, Begini Caranya
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Pemerintah Dapat Hemat dalam Pembangunan Sistem Energi Hingga 2050, Begini Caranya


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli

Di dalam Outlook ini, juga terdapat tiga skenario dekarbonisasi untuk sistem energi Indonesia yang keseluruhan skenario menghasilkan total biaya sistem energi yang lebih rendah dibanding skenario energi yang direncanakan pemerintah.

Temuan lain yang juga terungkap dari Outlook ini adalah bahwa transisi dari bahan bakar fosil membantu mengurangi biaya eksternalitas yang terkait dengan polusi udara dan perubahan iklim. 

Dengan skenario 1,5 derajat, biaya eksternalitas tahunan yang dapat dihindari antara US$ 200 miliar hingga US$ 635 miliar. Hal ini menyiratkan bahwa Indonesia berpotensi menghemat antara US$ 20 miliar dan US$ 38 miliar per tahun atau sekitar 2% hingga 4% dari PDB saat ini jika bertransisi ke jalur dekarbonisasi pada pertengahan abad.

Baca Juga: Memangkas Beban Berat PLN, Spin Off PLTU Batubara Dikebut

Untuk merealisasikan penghematan tersebut, Outlook ini merekomendasikan sembilan tindakan yang perlu dilakukan pemerintah Indonesia, yang di antaranya diklasifikasi ke dalam kerangka regulasi dan hukum. 

Dalam konteks ini, pemerintah Indonesia diminta untuk melanjutkan perampingan proses pengadaan energi terbarukan. Kemudian mengembangkan kerangka peraturan yang jelas dengan lelang energi terbarukan yang efektif dan mekanisme feed in tariff (FiT) yang berfungsi dengan baik.

Dua rekomendasi lain yang terkait regulasi dan hukum yaitu mengembangkan solusi untuk menciptakan pasar energi terbarukan yang terdistribusi seperti membuat mekanisme remunerasi yang menarik bagi konsumen, memungkinkan partisipasi investor swasta di pasar mini dan off-grid. 

Selanjutnya, pemerintah juga harus mengatasi hambatan regulasi dan pasar dalam PPA, seperti meninjau syarat dan ketentuan PPA energi terbarukan saat ini demi mengatasi kekhawatiran investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×